Kapan Wawancara Kognitif Dikembangkan?
Awal 1990-an
Wawancara Kognitif secara resmi diperkenalkan pada tahun 1992 dengan penerbitan buku penting Fisher dan Geiselman, "Memory-Enhancing Techniques for Investigative Interviewing: The Cognitive Interview." Pengembangan teknik CI adalah hasil dari penelitian dan eksperimen bertahun-tahun yang dilakukan oleh penulis, yang berupaya untuk mengatasi kekurangan metode wawancara tradisional dan memanfaatkan kemajuan dalam psikologi kognitif untuk meningkatkan akurasi dan kelengkapan pengingatan saksi.
Mengapa Wawancara Kognitif Dikembangkan?
Mengatasi Keterbatasan Wawancara Tradisional
Metode wawancara tradisional sering kali mengandalkan pertanyaan langsung dan terkadang memimpin, yang secara tidak sengaja dapat mempengaruhi jawaban saksi dan korban. Metode-metode ini sering gagal dalam memunculkan memori yang rinci dan akurat, menghasilkan informasi yang tidak lengkap atau terdistorsi. Fisher dan Geiselman menyadari perlunya pendekatan yang lebih efektif yang akan memfasilitasi pengambilan memori dengan cara yang meminimalkan risiko kontaminasi atau bias. Wawancara Kognitif dikembangkan untuk mengatasi tantangan ini dengan menciptakan lingkungan yang mendukung dan tidak sugestif yang mendorong pengingatan yang komprehensif.
Bagaimana Cara Kerja Wawancara Kognitif?
Proses Langkah demi Langkah
Wawancara Kognitif terdiri dari beberapa komponen dan strategi utama yang dirancang untuk meningkatkan pengambilan memori. Langkah-langkah ini meliputi:
Pengembalian Konteks:
- Pewawancara mendorong narasumber untuk secara mental menciptakan kembali konteks di mana peristiwa terjadi, termasuk lingkungan, emosi, dan pengalaman sensorik. Teknik ini memanfaatkan prinsip memori berbasis konteks, yang menyatakan bahwa pengingatan informasi lebih mudah ketika konteks pengambilan sesuai dengan konteks pengkodean.
Melaporkan Segalanya:
- Narasumber diinstruksikan untuk melaporkan setiap detail yang mereka ingat, tidak peduli seberapa sepele atau tampaknya tidak relevan. Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi kecenderungan menyaring informasi yang mungkin dianggap tidak penting oleh narasumber, yang berpotensi menghasilkan pengingatan detail kritis.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!