Mohon tunggu...
THERESA ADVENTIA
THERESA ADVENTIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi menyanyi, suka dengan konten yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum yang Terus Berubah, Gimana Nasib Para Guru?

14 Juni 2023   00:42 Diperbarui: 14 Juni 2023   00:49 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum dan pembelajaran

Oleh : Theresa Adventia_132022006

Progdi Bimbingan Konseling UKSW Salatiga

         kurikulum menurut Soedijarto (1988) "sebuah pengalaman pemikiran bagi prosedur perencanaan dan pengembangan kurikulum adalah segala pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan dan diorganisir untuk diatasi oleh para siswa/murid untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bagi suatu lembaga pendidikan". Kurikulum sebuah kata yang sering kita dengar dan ucapkan, tetapi kita belum seratus persen paham dengan kurikulum yang ada di indonesia. Bahkan banyak guru yang tidak paham dengan kurikulum merdeka, karena ketika guru sedang beradaptasi dan mempelajari kurikulum, tidak lama kemudian kurikulum tersebut berubah, jadi banyak guru yang tidak paham dengan kurikulum. Dan juga kurikulum di indonesia dipengaruhi atau dikuasai oleh politik. Kasihan guru atau pendidik yang mengajar karena kurikulum terus berubah.

Sejarah kurikulum

Kurikulum 1947

Kurikulum pertama yang disbut dengan Rentjana Pelajaran 1947, tetapi kurikulum ini baru dilaksanakan pada tahun 1950. Sistem pendidikan di indonesia pada saat itu masih dipengaruhi oleh kolonial belanda dan jepang. Rencana pelajaran 1947 mengutamakan pendidikan watak,kesadaran bernegara dan bermasyarakat. Materi ddihubungkan dengan kejadian sehari hari, perhatian terhadap kesenian dan pendidikan jasmani.

Kurikulum 1952

Pada tahun 1952 kurikulum mengalamai penyempurnaan. Di kurikulum kali ini disebut dengan Retjana Pelajaran Terurai 1952, kurikulum ini silabus mata pelajaran jelas, seorang guru mengajar satu mata pelajaran. Dan ada sekolah khusus bagi lulusan sekolah tendah 6 tahun untuk anak yang tidak melanjutkan ke SMP.

Kurikulum 1964

Kurikulum ini pemerintah mempunyai keinginan agar siswa memiliki pengetahuan akademik. Program pancawardhana yaitu pengembangan       moral,kecerdasan,emosinal/artistik,leterampilan, dan jasmanie. Pendidikan dasar leih        menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis.

Kurikulum 1968

Kurikulum ini pembaharuan kurikulum 1964, yaitu perubahan pada struktur kurikulum. Kurikulum 1968 lebih menekankan pada, kelompok pembinaan Pancasila,pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah pelajarannya 9.

Kurikulum priode 1975

Kurikulum 1975 menekankan pada efesien dan efektif. Pada zaman itu dikenal dengan "satuan pelajaran" yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan.

Kurikulum 1984

Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Tapi faktor tujuan tetap penting. kurikulum ini sering disebut dengan kurikulum 1984 yang disempurnakan. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Tokoh penting dibalik lahirnya Kurikulum 1984 adalah Profesor Dr. Conny R. Semiawan, Kepala Pusat Kurikulum Depdiknas periode 1980-1986.

Kurikulum 1994 dan sumplemen kurikulum 1999

Kurikulum ini dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi pelajaran cukup banyak. , Kurikulum 1994 menjelma menjadi kurikulum super padat. Kehadiran Suplemen Kurikulum 1999 lebih pada menambal sejumlah materi.

Kurikulum 2004, KBK (kurikulum Berbasis Kompetensi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun