1. Oligarki dan Pengaruhnya dalam Clientelism
Penulis menekankan bahwa demokrasi Indonesia dipengaruhi oleh oligarki, yaitu kekuasaan segelintir elite yang memiliki akses besar terhadap sumber daya ekonomi. Para oligarki inilah yang sering kali mendanai kandidat untuk menciptakan jejaring patronase. Sebagai imbalan, kandidat yang menang akan memberikan konsesi politik dan ekonomi kepada para penyandang dana ini, seperti izin tambang atau kontrak pemerintah.
2. Peran Birokrasi dalam Clientelism
Selain oligarki, Aspinall dan Berenschot juga membahas bagaimana birokrasi di Indonesia sering kali dimanfaatkan oleh kandidat untuk kepentingan elektoral. Birokrasi digunakan sebagai alat untuk memobilisasi dukungan melalui penyalahgunaan program pemerintah atau fasilitas negara. Dengan kata lain, batas antara negara dan kepentingan politik menjadi kabur.
D. Implikasi terhadap Demokrasi di Indonesia
Erosi Akuntabilitas
Demokrasi yang seharusnya berfungsi untuk menyeimbangkan kekuasaan rakyat menjadi kehilangan makna. Kandidat tidak perlu bertanggung jawab atas janji politik karena pemilih lebih memilih manfaat langsung yang diterima daripada kebijakan jangka panjang.
Kesenjangan Sosial
Clientelism memperkuat kesenjangan sosial karena hanya kelompok tertentu yang menerima manfaat dari patronase, sementara kelompok lain, terutama yang berada di luar jaringan politik, tetap terpinggirkan.
Korupsi yang Sistemik
Karena biaya politik yang tinggi untuk mendanai praktik vote buying dan patronase, kandidat sering kali terjebak dalam korupsi untuk mengembalikan modal politik mereka. Hal ini menciptakan lingkaran setan antara politik transaksional dan korupsi sistemik.