dirimu merintih dalam sepi
Rapuh tubuhmu, terhempas angin lalu
namun, hatimu menari di kegelapan
Â
Lemahmu tak tersembunyi,
di dalam  air mata yang jatuh.
Namun, cahaya kecil merayumu,
menyemai harapan di lubuk hati,
Engkau adalah bunga yang layu
namun, masih ada pesona yang tersisa.
Dalam setiap hembusan nafasmu,
ada kekuatan yang terpendam.
Terimalah cinta dari alam,
yang memelukmu dalam pelukan lembut.
Rapuhmu adalah keindahan yang tersirat,
dalam setiap retakan dan luka.
Bukalah mata, rasakan angin,
mendekap dirimu dalam keajaiban.
Kau lebih kuat dari yang kau bayangkan,
dirimu adalah karya seni yang sempurna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H