Mohon tunggu...
Theresia Clarasati Pewali
Theresia Clarasati Pewali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Hello! everyone I'm one of the ENTP. I'm a student majoring in Physiotherapy at Airlangga University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkuliahan adalah Pengangguran dengan Gaya Fantastis, Lantas Benarkah atau Investasi Masa Depan?

22 Juni 2024   18:30 Diperbarui: 22 Juni 2024   18:44 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tren dunia media sosial sungguh memiliki resistensi yang luar biasa. Mengapa tidak? ini selaras dengan informasi-informasi dari internet yang begitu cepat dan tidak terbatas  mencakup berbagai bidang tertentu termasuk bidang pendidikan. Kini siapa yang tidak punya media sosial hampir semua kalangan nusantara ini memiliki media sosial di layar gadget mereka. Tiktok salah satu platform yang paling banyak penggunanya hampir 126,83 juta aplikasi berbasis video pendek yang populer di negeri ini. Seiring dengan eksistensinya Tiktok telah menjadi integral dalam kehidupan sehari-hari untuk tujuan berekspresi, berbagi pengalaman, motivasi, tips and trick, pembelajaran, pengembangan diri bahkan hiburan lewat fitur-fitur dasyat yang memungkingkan konten menuju viral. Generasi muda? mungkin sebagian besar penggunanya dari generasi ini. Segenap dari mereka beradu apapun yang dimiliki untuk mengikuti tren-tren yang penuh kekuasaan ini.

Hiruk pikuk dari Tiktok mencetuskan video pendek mengandung afirmasi bahwa "perkuliahan adalah pengangguran dengan gaya dan nongkrong dengan biaya fantastis selama 4 tahun" yang menyulut silang pendapat antara mereka yang setuju dan yang menolaknya. Konten ini berdurasi pendek tapi tidak dengan kekuasaannya yang berimpak membawa sentimen-sentimen yang bersenjangan. Perkuliahan merupakan masa pendidikan yang lebih dalam dan luas baik secara personal maupun profesional. 

Seraya berkuliah kita sanggup untuk  mengelaborasi dan membarui gaya intelek seseorang menjadi lebih rasional dan kritis. Kuliah tidak harus perkara nilai yang tinggi, waktu menyelesaikan yang cepat dengan predikat cumlaude, mendapat gelar yang tinggi tetapi apa yang di dalamnya serupa relasi, pengalaman, etika, pandangan perihal dunia terutama proses, niat dan usaha. Namun, tanda tanya-nya adalah apakah opini yang menyamaratakan bahwasannya selama 4 tahun berkuliah merupakan sebuah pengangguran yang dapat bergaya dan nongkrong dengan biaya fantastis saja?. Benarkah demikian?

Adaptasi, merupakan hal yang dilakukan mahasiswa baru untuk penyesuaian diri dalam lingkungan sosial yang lebih kompleks dimana pada tahun pertama perkuliahan biasanya mahasiswa akan berfokus pada pelajaran ilmu dasar sesuai dengan bidang yang ditekuni. Tidak hanya itu, kita juga mendapat peluang untuk belajar bersosialisasi dan punya banyak relasi dari berbagai bidang studi hingga fakultas yang berbeda. Komunikasi yang baik dan kritis dari bidang lain untuk berkolaborasi terkait SDGs. Kita pun tidak hanya diajarkan oleh dosen bidang yang kita tekuni tetapi dari profesor, guru besar dan praktisi. Tahun kedua, perkuliahan kita bisa mengikuti kompetisi di tingkat nasional maupun internasional. Belajar dari isu yang diperlombakan seperti Lingkungan, Ekonomi, Kesehatan, Pendidikan, Hukum, Sosial dan masih banyak lagi. Kita juga bisa mengikuti organisasi yang akan membentuk dan mengembangkan soft skill dan hard skill, relasi, networking, public speaking, leadership, teamwork, dan lainnya. 

Tahun ketiga perkuliahan,  banyak program pertukaran belajar yang kita ikuti di berbagai negara seperti Asia, Eropa, Australia, Amerika. Salah satu yang kita lakukan untuk lingkungan sekitar pengabdian masyarakat yang berfokus memberikan dampak bagi masyarakat dengan ilmu yang ditekuni pada tahun sebelumnya. Tahun terakhir, kamu bisa mengikuti magang dan internship dalam mempersiapkan diri untuk dunia pekerjaan yang kamu impikan dan bisa investasi untuk masa yang akan datang. Sehingga tidak menjadi masalah untuk nongkrong ketika kita berkuliah karena kehidupan perkuliahan akan berfokus dalam memberikan pengaruh positif dengan mengikuti berbagai macam kegiatan produktif.

Lalu mengapa oknum tersebut beropini perkuliahan adalah pengangguran? tidak ada salahnya beropini namun opini harus sinkron dengan fakta-fakta sebenarnya. Contoh semacam ini dapat disebut Cherry picking, terjadi ketika hanya bukti-bukti yang mendukung suatu argumen yang dipilih, sementara bukti-bukti yang kontradiktif diabaikan. Bias cherry picking banyak terjadi di media. Untuk itu penting untuk menghindari bias seperti ini dengan mengekspos kesenjangan, mencari sumber yang terverifikasi. Faktor lingkungan dan ekonomi sangat mempengaruhi anggapan seperti ini. 

Mereka meremehkan pendidikan karena melihat banyak tokoh dunia yang sukses tanpa gelar akademis, argumen ini dijadikan bukti bahwa sukses dapat dicapai tanpa pendidikan formal.  Peran pendidikan dalam pembangunan suatu negara sangatlah nyata. Di era globalisasi informasi-informasi terus tersebar tanpa ada filterisasi seperti saat ini, pendidikan menjadi indikator penting dalam menilai kemajuan suatu bangsa. Pendidikan tinggi memberikan privilege karir seseorang demikian seseorang bisa berinvestasi untuk masa depan melalui pendidikan tinggi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi pula kemungkinan mereka untuk terlibat dalam pasar tenaga kerja dan memiliki pekerjaan yang stabil. 

Kendatipun dengan berkuliah kita tidak dapat menentukan masa depan karir seseorang, namun pendidikan melahirkan dan membentuk pola pikir baru dan pandangan hidup melalui relasi, interaksi yang kalian jalani. Pengalaman ini mewujudkan pribadi yang cakap dalam problem solving, self management, teamwork dan technology adaptation yang dibutuhkan masa depan nusantara ini. Namun, apakah skill tersebut semata-mata didapatkan saat kuliah saja? Tentu tidak karena skill dapat diperoleh dimana saja. Seraya pengembangannya skill dapat tajam terasah bila dalam proses pengasahannya dilakukan bersama individu yang memang dapat menggeluti dan memberikan pengalaman nyata atas dirinya setelah menerapkan skill yang didapatkan sehingga dapat kita jadikan sebagai mungkin sebuah motivasi bahkan evaluasi bagi diri kita

Jadi, perkuliahan sangatlah penting banyak hal yang kamu peroleh sesuai bidang yang  diminati. Kaya maupun miskin seluruhnya berhak berkuliah, faktor lingkungan dan ekonomi tidak bisa menghalangi seseorang untuk berpendidikan. Semua itu niscaya dari kegigihan dan usaha orang tersebut. Tidak ada salah berpendidikan tinggi dan mengejar karirmu bahwasannya pendidikan bukan segalanya, tetapi segalanya dimulai dari pendidikan.

Sumber:

https://id.quora.com/ https://www.tiktok.com/@sadampermana.w/video/ 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun