Mohon tunggu...
therealkhana
therealkhana Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis menyenangkan diri sendiri dan bermanfaat bagi orang lain

Seorang Penulis Buku Solo "Fika", "Tantangan Menjadi Orang Tua di Masa Pandemi", dan buku puisi "Bulan di Langit Biru"

Selanjutnya

Tutup

Nature

Dampak Lingkungan dan Upaya Peremajaan Wilayah Produsen Timah

30 Maret 2024   14:55 Diperbarui: 31 Maret 2024   05:56 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.pexels.com/Tom Fisk 

Reklamasi atau pemulihan kembali lahan yang telah dikeruk dalam operasi penambangan timah sangat perlu menjadi perhatian. Bagi perusahaan yang telah melakukan eksplorasi sumber daya alam, hal tersebut merupakan agenda yang seharusnya sudah terjadwalkan. Kondisi tanah yang terbuka diakibatkan bekas penambangan harus segera diremajakan.

Proses penambangan yang melibatkan banyak sumber daya air untuk melakukan penyemprotan pada tanah supaya biji-biji timah terpisah, telah menyebabkan air bercampur lumpur. Air tersebut kemudian akan mengenang atau mengalir ke sungai-sungai dan mencemari aliran sungai. Apabila terus berlanjut, aliran air tersebut akan bermuara ke laut dan mengancam kesimbangan ekosistem di laut. Pantai sekitar yang awalnya berpasir putih bisa berubah berubah menjadi abu-abu kehitaman dan kotor. Lalu, langkah apa yang bisa dilakukan perusahaan penambangan timah untuk meminimalkan dampak negatif kegiatan perusahaannya tersebut terhadap lingkungan?

Komitmen terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitar wilayah penambangan bisa dilihat dari penyediaan biaya lingkungan hidup yang dianggarkan. Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan dalam rangka merevitalisasi lingkungan, antara lain dengan melakukan langkah sebagai berikut.

  • Sebelum dilakukan upaya pemulihan lingkungan, perlu dilakukan penelitian supaya langkah yang diambil tepat sasaran dan memperoleh hasil yang efektif. Beberapa hal yang perlu dipastikan adalah terkait kondisi tanah, iklim, air tanah, geologi, dan penggunaan lahan.
  • Upaya revegatasi tanaman bisa diawali dengan melakukan penanaman kembali lahan. Tanaman yang ditanam bisa merupakan jenis tanaman lama yang sebelumnya hidup di daerah tersebut.
  • Bisa juga dilakukan penanaman jenis tanaman buah-buahan maupun bunga-bungaan. Diharapkan tanaman tersebut bisa menarik datangnya hewan lain yang membawa bibit tanaman dan kemudian bisa ikut tumbuh pada lahan tersebut.
  • Penanaman tanaman hijau yang mengandung kloforil juga sebaiknya dilakukan. Jenis tanaman tersebut dapat membantu menyerap polusi yang ditimbulkan dari aktivitas penambangan yang telah dilakukan sebelumnya.
  • Bantuan mikroorganisme tertentu bisa juga digunakan untuk mempercepat proses reklamasi. Jamur merupakan salah satu mikroorganisme yang dipercaya dapat menguraikan bahan organik dan membantu pembentukan mineral di dalam tanah.

Operasi penambangan semata-mata tidak hanya mempertimbangkan ketersediaan bahan tambang yang dibutuhkan. Akan tetapi, perlu dipertimbangkan dampak penambangan bagi lingkungan sekitar dan lahan yang kelak akan ditinggalkan. Sepatutnya perusahaan yang akan melakukan penambangan telah melakukan perencanaan pelestarian lingkungan hidup setelah menggunakan lahan. Biaya lingkungan hidup juga telah harus disiapkan sebelum aktivitas penambangan dilakukan. Peran serta masyarakat sekitar juga tidak boleh luput dari perhatian.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun