ADLIBS bagi sebagian besar radio, dimaknai sebagai narasi iklan yang dibacakan oleh penyiar dalam salah satu waktu siarannya. Ada pun kata ADLIBS, sebenarnya dari bahasa Inggris yang artinya PIDATO TANPA PERSIAPAN, sedangkan saya memaknainya sebagai KOMUNIKASI CERDAS SPONTANITAS.
Melakukan pembelajaran dan pelatihan adlibs ini, sebenarnya juga dibutuhkan oleh profesi-profesi yang lain. Sebutlah [misalnya] dai/daiyah, dimana idealnya mereka telah mempelajari dan mengetahui ilmu Islam dengan baik dan benar. Namun apa jadinya, jika mereka [ternyata] lemah dalam mengemas [meng-adlibs-kan] ilmunya tersebut..!? Sungguh bukan mustahil, dai/daiyah itu akan sulit menempatkan diri sebagai komunikator yang diminati para jamaahnya..!?
Begitu juga dengan profesi-profesi lain, seperti: penyiar—presenter—dosen—pengacara—dokter—marketing—konsultan—advertising—pengusaha—dan lain sebagainya, dimana mereka boleh dipastikan juga harus mengelola dan mengemas komunikasinya agar bisa memuaskan semua pihak..!?
Ada suatu rumus yang hendaknya dipahami, jika anda benar-benar ingin mempelajari dan melatih ilmu adlibs ini...
Di awal saya sebutkan, bahwa ADLIBS adalah komunikasi cerdas spontanitas. Dengan demikian, ia BUKANLAH komunikasi yang BERTELE-TELE, :D bukan pula komunikasi yang [melulu] pakai bahasa jurnal, yang terformat baku sedemikian rupa..!? Adapun adlibs, idealnya dikomunikasikan dengan menggunakan bahasa tutur yang mudah dipahami—benar—singkat—jelas—berisi—menarik—dan hendaknya juga memberi manfaat..!!
Untuk melatih adlibs, sebenarnya anda memiliki sangat banyak [bahkan un-limited] sumber atau materi, yang selalu ada di seputar kehidupan. Melalui indera manusia, setidaknya ada 5 sumber besar [utama], yang kemudian dikembangkan menjadi sub-sub yang lebih spesifik, dan tidak melebar terlalu jauh. 5 sumber itu adalah;
Â
1. Apa yang anda baca.
2. Apa yang anda lihat.
3. Apa yang anda dengar.
4. Apa yang anda pikir.