Mohon tunggu...
El Roi Israel Sipahelut
El Roi Israel Sipahelut Mohon Tunggu... Penulis - Menikah

Loving Husband of My Wife - happy Dad of three unique kids, a part of God's asset in Bali - Tinggal Di http://gbikapernaumjembrana.blogspot.com - Youtube Channel : Sipahelut1978 - Twitter/Instagram @777sipahelut

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menjaga Perasaan Koalisi Parpol dari pada Perasaan Rakyat

19 Oktober 2011   07:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:46 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sungguh ironis  bagi rakyat  Republik yang hebat dan kaya ini, di tengah pendertian rakyat akibat kemiskinan, kurangnya kesehatan dan pendidikan yang memadai sampai hilangya rasa keadilan bagi rakyat serta, tanah perbatasan dengan sepupu jiran kita di Kalimatan serta maraknya kasus korupsi,  Mr President yang kerap di panggil si bang beye oleh rakyat jelata ini malah sibuk mencitra diri, mencari persetujuan para kolega -nya  siapa - siapa kira kira di ganti atau bahkan di geser posisinya sebagai Mentri.

Penguasa langit Biru  berharap - harap cemas dan was - was kalau - kalau sampai kapal besar bernama  Koalisi pecah, yang bisa berakibat buruk bagi sisa waktu pelayaran kapal besarnya menuju  Dermaga pelabuhan pemilu presiden 2014.

Sungguh Terlalu, meminjam istilah Bang Hj. Rhoma Irama yang keren serta seringkali di pakai rakyat untuk meng-satirekan sesuatu yang tidak becus, mungkin inilah yang bisa saya katakan bagi sang penguasa langit biru dan para Sengkuninya serta duryodana dan pasukan kurawa yang ada sebagai  ABK dalam kapal besarnya yang bernama koalisi,   Sang penguasa langit biru dengan sebutan bang beye yang pernah di ejek dengan simbol kerbau ini , lebih memilih memikirkan perasaan  para konco - konconya   di koalisi ketimbang memikirkan perasaan rakyat  yang sedang jatuh bangun mengharapkan keadilan dan kesejahtaraan dari pemimpinnya, apakah kesadarannya baru timbul kalau rakyat marah dan " peoples power terjadi " karena sang pemimpin sibuk bersolek menor menjaga citra diri,serba sensitif dengan sedikit - sedikit muncul di televisi memberikan klarifikasi.

Pancasila sebagai the Ways Of Life dari bangsa ini juga telah mulai di lupakan orang apalagi sebagai para pemimpin dan khusunya anggota anggota dewan yang katanya terhormat malah sekarang menjadi tidak terhormat dan bahkan tercela, dalam membuat undang undang, keputusan presiden atau apapun itu bentuknya bahkan sampai kepada perda-pun jika tidak ada pancasila sebagai rujukannya dimana tujuan  suatu produk hukum adalah keadilan dan kesejahteraan rakyat  semata.

berikut ini PANCASUKA  pada masa penguasa langit biru yang  pernah di simbolkan dengan kerbau ini :

  • Keuangan yang maha kuasa
  • Korupsi yang adil dan merata
  • Persatuan mafia hukum indonesia
  • Kekuasaan yang di pimpin oleh nafsu kebejatan dalam persekongkolan dan kepura- puraan
  • Kenyamanan sosial bagi seluruh keluarga pejabat dan wakil rakyat

Hampir mendekati kebenaran  sebuah lagu yang di nyanyikan  Almarhum Franky Sailatua  seorang pegiat sosial dan anti korupsi - retaknya perahu negriku.   para pelacur politik di mengerti perasaanya, para pelacur di  dewan perwakilan rakyat dan parpol di mengerti perasaanya, bukankah seharusnya rakyat sebagi pemegang keuasan tertinggi atau mungkin si bang beye lupa siapa yang memberi kekuasaaan itu kepadanya yan dimengerti perasaannya

Saudara - saudara sebangsa dan setanah air saya mengerti persaan kalian mari berbuat lebih lagi bangsa ini, mari bekerja keras, berdoa dengan semangat  semua anda bisa,.   Al Buqhory berkata " jika engkau melihat kelaliman di depan matamu  lawanlah dengan segenap kekuatanmu tetapi kalau tidak bisa maka lawanlah dengan mulutmu". saya percaya  saudara saudara sebangsaku dari jaman nenek moyang terbukti  adalah pekerja keras, Tuhan akan menolong kita mari naikan doa.  langit memang masih biru, tetapi semangat semerah darah  masih membara untuk melihat perubahan serta ladang sudah menguning akan ada panen dan tuaian. Salam kerakyatan kaum Buruh bersatulah

Warmest Regard

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun