didalam Gereja-gereja Pentakosta -neo pentakosta sistim gerejawi yang mengijinkan gembala memgatur keuangan secara otonom ini juga berpotensi white collar crime, kalau jujur dan transparan selama jemaat kecil tidak apa-apa, tetapi kemudian jemaat bertambah banyak, maka financial report dengan sistim financial Opening kepada jemaat itulah yang membuat seorang pendeta atau klerus tidak ada didalam danger zone dan berpotensi melakukan Crime white Collar
selain hal-hal tersebut diatas hal terpenting adalah manusia juga dalam hal ini pendetanya serta pengurusnya harus menjadi  manusia-manusia bermoral yang dapat dipercaya dan mempunyai kekudusan Financial, Kasus Terbaru terjadi di sebuah Sinode terbesar di Maluku, dimana korupsi terjadi secara sistematis masiv dan terstruktur yang mengakibatkan dana umat ditilap Oknum ketua Sinode dan kroninya dengan potensi kerugian 6,8 Milayr Rupiah, lucunya pengurus yang kontra dengan pelaku Korupsi dipindahkan tanpa melalui prosedur Ad/art sebagai Hukum tertinggi bagi Gerja Sebagai Organisatoris( kerknoschap)
kasus-kasus semacam ini seringkali terjadi, tetapi menguap beegitu saja, seperti alasan-alasan yang sudah saya kemukakan diatas,  lucunya seringkali diselesaikan dengan doa, dengan kasih, padahal justru  hal ini membuat  Gereja sebagai oragnisatoris maupun Organisme Ilahi tenggalam dalam Lubang Dosa. Harta, tahta, Wanita adalah 3 pencobaan klasik yang umum sudah diketahui adalah yang sering mendekati para klerus sebagai penatalayanan dari Organisme Ilahi Milik Allah.
akhinya catatan pendek ini saya akhiri dengan  Suara Kebenaran dari I Korintus 4 : 1-2 Demikianlah Hendaknya Orang memandang kami sebagai Hamba-hamba Kristus, yang kepadanya Dipercayakan Rahasia Allah. yang Akhirnya Dituntut dari pelayanan-pelayanan yang demikian Ialah bahwa mereka ternyata dapat dipercayai ( sebagagai Pengelola serta penatalayanan Dari Semua Milik Allah Sebagai  Majikan Kita,) Pro Christo  Contra Mundum, Solideo Glori.
Penulis : El Roi Israel Sipahelut I Senin 8 Februari 2021 I 13:53 Wita I Dauhwaru- Asrama Panti Asuhan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H