Mohon tunggu...
Vani Sitorus
Vani Sitorus Mohon Tunggu... karyawan swasta -

believe what you want to happen, you'll find a miracle

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Evaluasi Resolusi Tahun 2014 dan Resolusi 2015

31 Desember 2014   19:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:05 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jujur, tahun 2014 lah aku benar-benar membuat resolusi tahun baru sepanjang hidupku. Tahun-tahun sebelumnya berlalu hanya sebatas doa bersama dan kemudian ucapan maaf-maafan, janji perbaikan, dan that's all. Banyak cerita di balik tekadku meresolusikan tahun 2014, dan kini saatnya aku mengevaluasi. Sebenarnya ini bukan konsumsi publik, tapi biarlah yang tertulis di sini menjadi catatan kedepannya, dan dokumentasi untuk setiap hal yang bisa hilang, termasuk memori. Dan pada waktunya, aku dan orang-orang yang terlibat di dalamnya akan tersenyum membacanya.

Evaluasi 2014

1. Mengikuti kompetisi menulis dan at least menangin 1 di antaranya

Ya, ini resolusi 2014 dimana aku begitu menggebu-gebu mencapainya. Puji Tuhan banget. Resolusi ini akhirnya tercapai juga. Beberapa kali mencari informasi kompetisi nulis, dari yang nyerempet ke ilmiah sampai ke yang fiksi. Mulai ikutin satu-satu di waktu senggang daripada gegalau ga jelas. Akhirnya, tanggal 23-24 Mei 2014, aku memenangkan salah satu kompetisi menulis dari Sunsilk dan ikutan workshop menulis oleh Dewi Lestari bareng 19 pemenang lainnya. It's amazing. Dari 3000-an peserta, aku terpilih 20 penulis terbaik, hehehe. Satu hal yang menarik buat ku ikuti ialah hadiahnya, 2 hari ikutan acara Sunsilk di mana di hari pertama ialah kegiatan semacam sharing dan perkenalan plus makan malam yang oke banget.. Ketemuan juga sama Titi Kamal sebagai icon Sunsilk. Jalan-jalan dan perawatan rambut di salah satu salon terkenal di MoI. Di hari kedua, yang bikin mupeng itu adalah pemenang beruntung mengikuti Workshop GRATIS seharian sama Dewi Lestari. Ya, Dewi Lestari menurutku penulis yang menjiwai sekali apa yang ditulisnya. Beberapa karya tulisnya dijadikan suguhan dramatik yang menghipnotis banyak orang. Amin seandainya di masa depanku bisa sesukses Dewi Lestari dalam menulis. Bonusnya, aku punya teman baru dengan kegemaran yang sama dan makin ingin bisa menulis. Hal yang kupelajari adalah tak perlu jadi hebat dulu. Tuhan pasti kasih jalan kalau memang kita niat. Setidaknya, Tuhan kasih gambaran beginilah keadaannya seandainya benar-benar jadi penulis, tergantung kamu, mau atau tidak. Setidaknya Tuhan kasih pandangan tepat atau tidak tepatnya.

2. New Job.. harus lebih baik dari sekarang

Sepertinya, satu resolusi ini benar-benar bikin gelisah di pertengahan tahun 2014 ini. Pasalnya, kantorku saat ini benar-benar masih membutuhkan aku. Sementara desakan-desakan untuk bisa membanggakan orangtua, membuktikan bahwa aku bisa lebih lagi sudah di ujung tombak. Alhasil, aku baru mencari-cari pekerjaan mana yang kira-kira bisa membuat tahun-tahun berikutku lebih baik dari sebelumnya, di akhir trimester ketiga tahun 2014 ini. Bersyukur banget ditunjukkan jalan sama Tuhan Yang Maha Baik. Ada JobFair UI. Aku pun mencoba untuk menaruh CV di perusahaan yang juga sedang mencari pekerja melalui JobFair UI pada tanggal 4 Oktober 2014 bersama dua orang teman. Sayangnya dari sekitar 5 perusahaan yang kutuju, hanya 2 yang memanggilku, di antaranya PT Astra Internasional dan PT Paragon Technology& Innovation. Semuanya sudah dilewati step by step sampai mendekati final. Di PT Paragon Technology& Innovation langkahku terhenti saat semua tes tulis sudah lulus dan tinggal menunggu panggilan untuk wawancara direksi. Namun, sampai sekarang panggilan itu belum kuterima dan kuanggap itu belum rejekiku. Begitu pula dengan PT Astra Internasional. Ada sedikit kendala teknis saat itu. Aku telah melewati beberapa tahap hingga tibalah saat FGD dan Presentasi sebagai step berikutnya. Namun, waktu yang diberikan PT Astra Internasional sangat mepet (H-1) sementara di kantor jadwal tersebut telah terisi dengan rapat yang cukup penting. Sehingga kuputuskan untuk meminta reschedule. Namun, sayangnya permohonan tak dikabulkan. Sempat agak kecewa, namun sekali lagi aku pastikan, mungkin ini belum rejeki.

Mungkin tidak juga dengan PT Atoma Medical sebagai last destination di tahun ini. Padahal tahap yang sudah aku lewati ialah wawancara, negosiasi gaji, dan tanggal masuk. Namun, kepastian masih mengambang sejak akhir November lalu. Pantang menyerah, beberapa lamaran sudah masuk di bulan Desember di tempat-tempat yang menjadi incaranku sejak lama. Sepertinya resolusi ini akan diperpanjang. Gagal aku lakukan tahun ini membuatku coba merenung. Aku yang kurang usaha, ataukah memang kantorku saat ini memang masih krusial membutuhkan aku? Whatever, Ya i believe, Tuhan pastikan mudahkan jalannya pada jalan yang terbaik. :)

3. Masuk perkumpulan Naposo (Remaja), at least di Gereja atau lebih baik lagi kalo bisa gabung di Perkumpulan Naposo (remaja) Se-Marga Se-Daerah.

Saat memikirkan hal ini, sebenarnya sempat membuat hati ini ragu-ragu untuk mengikuti perkumpulan di Gereja. Karena, perkumpulan itu pasti akan menarik-narik diriku bernostalgia pada mantan. Meskipun sebenarnya tidak bermaksud back on last, tetapi ya mungkin sebagian besar isi orang-orang di sana adalah teman baik si mantan. Upps. Mantan lagi,, hehe. Tetapi kalau dilihat dari motivasinya, seharusnya tidak boleh begitu. Jujur, alasanku ialah karena aku sangat merindukan perkumpulan kelompok kecil yang sama-sama memiliki keinginan semakin tumbuh dalam iman. Membahas ajaran alkitab bersama-sama. Seperti yang aku alami ketika kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Barat, kekerabatan dan persekutuan kecil untuk sama-sama membahas setiap masalah dari sisi firman Tuhan itu ternyata begitu indah dan begitu aku rindukan. Saat ini, setelah bekerja, aku begitu kehilangan momen itu dan berharap menemukan lagi keakraban itu di salah satu perkumpulan ini. Terlebih, banyak godaan-godaan luar yang mencoba menarik-narik imanku.

Alhasil, aku memutuskan untuk ikut tergabung dalam Perkumpulan PA (Pendalaman Alkitab) Naposo di gerejaku. Pilihan yang menurutku lebih mungkin dibandingkan pilihan-pilihan lainnya dengan pertimbangan lokasi dan waktu tempuh. Setelah lama sangat ingin masuk tapi masih bingung bagaimana memulai, bersyukur banget Tuhan kasih jalan, dari seorang teman yang sudah aktif terlebih dahulu di perkumpulan itu. Saat kami bertiga ke acara job fair UI, entah sengaja atau tidak, ia mencoba mengajak kami (aku dan satu kawanku lagi) untuk ikut kegiatan naposo seperti koor dan PA. Kesempatan ini ga boleh aku sia-siakan. Dengan sigap aku pun mengajak satu kawanku tersebut untuk ikut PA. Dan Puji Tuhan, meskipun terbilang baru (baru tergabung tanggal 25 Oktober 2014), saat ini aku masih merindukan datang ke PA, meskipun sedikit di luar harapanku.

4. Hayolah.. Bikin SIM dong..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun