[caption caption="nyamuk Aedes Aegepty"][/sumber: www.demamberdarah.net]Saat musim hujan seperti ini adalah masa masa nyamuk demam berdarah berkembang biak, pasalnya nyamuk ini tidak dapat berkembang biak di air yang kotor. Tempat tempat yang menampung air hujan menjadi tempat favorit nyamuk ini. Bisa juga bak penampungan air di rumah kita dijadikan tempat berkembang biak nyamuk ini karena kebersihannya.
Nyamuk demam berdarah adalah nyamuk Aedes Aegepty, nyamuk ini banyak menyerang di pagi hari. Secara sekilas memang tak ada bedanya dengan nyamuk biasa, namun belang hitam di tubuhnya menjadi ciri yang mencolok. Nyamuk ini menyerang hanya di pagi hari, apabila ada yang menyerang di malam hari maka itu tidak berbahaya.
Kebetulan saya saat ini berdomisili di Pontianak, disini tempat penampungan air sangatlah banyak. Pasalnya selain sumber dari PDAM Tirta Khatulistiwa disini juga masih menggunakan sistem tadah hujan. Hal ini mengakibatkan banyaknya penampungan air yang menjadi sarang nyamuk. Memang pada saat masih menjadi jentik jentik bentuknya sama dengan nyamuk biasa, namun saat sudah berubah menjadi nyamuk bisa sangat mematikan.
Beberapa teman kos saya menjadi korban dari nyamuk Aedes Aegepty hingga mereka harus di rawat di Rumah Sakit. Ada beberapa gejala dari penyakit ini.
Suhu Badan Panas Tinggi
Waspadai jika anak, teman atau keluarga kita tiba-tiba badannya panas dan tak kunjung turun walaupun sudah diberi Parasetamol. Memang terlihat hanya seperti demam biasa, tapi jika dalam waktu tiga hari tidak kunjung turun, maka ada baiknya kita periksakan ke dokter.
Mengalami mimisan
Penderita demam berdarah bisa mengalami mimisan walaupun tidak pernah terkena mimisan sebelumnya. Jika suhu badan panas lalu keluar mimisan maka kita harus segera membawanya kedokter.
Keluar bintik bintik merah
Biasanya penderita gejala demam berdarah mengalami bintik bintik merah di tubuhnya, namun kemarin teman saya tidak mengalami bintik merah karena pada saat panas tinggi langsung di bawa ke dokter.
Cek Trombosit saat ke Dokter