Mohon tunggu...
Khoiril Basyar
Khoiril Basyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus belajar untuk memberi manfaat kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menghabiskan Malam di Warung Lesehan “Sego Megono”

11 Januari 2016   13:20 Diperbarui: 11 Januari 2016   13:31 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="salah satu warung lesehan sego megono"][/sumber:www.brama-sole.com]

Sego megono atau Nasi Megono adalah kuliner klasik yang sangat popular. Jika anda belum tahu dari mana asalnya maka Kota Batiklah jawabannya. Memang bisa dikatakan setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas yang tidak dapat kita jumpai di tempat lain, termasuk Pekalongan. Kota kecil yang ada di Provinsi Jawa Tengah ini memang menyimpan sejuta pesona, bukan saja dengan Batiknya yang mendunia tapi juga dengan budaya serta kulinernya. Makanan yang selalu melekat dengan Pekalongan adalah Sego Megono.

Pasti anda bertanya tanya apa itu Sego Megono?

[caption caption="sego megono"]

[/sumber:www.noormafitrianamzaim.com]

Megono sendiri adalah nangka muda yang dicincang hingga kecil kecil, kemudian dikukus dan di beri bumbu. Bumbu/Resepnya inilah yang selalu dirahasiakan. Jelas tiap tempat atau warung akan memiliki cita rasa yang berbeda, namun jangan khawatir rasa dari megono ini tidak akan berbeda jauh, tetap enak dan bikin ketagihan. Alasan banyak orang merahasiakannya sendiri adalah banyaknya inovasi bumbu yang dilakukan sehingga tiap orang ingin menciptakan cita rasanya sendiri.

Sego megono ini cocok untuk dimakan siapa saja, tapi untuk balita tidak di anjurkan karena biasanya rasa dari megono ini cenderung pedas. Biasanya sego megono ini paling nikmat jika dilengkapi dengan tempe goreng, telur dan ikan asin, serta tidak ketinggalan dengan krupuk juga. Beeehh… siapa yang tahan akan kenikmatannya. Jika kita lihat tampilan dan lauk pelengkap yang ada, maka bisa dikatakan sego megono adalah menu yang super sederhana. Dengan kesederhanaannya maka sego megono ini dapat dinikmati oleh siapa saja. Baik dari kalangan bawah, menengah hingga atas sekalipun.

Untuk masalah harga jangan khawatir, harga menu ini sangat cocok di kantong. Satu bungkus sego megono hanya di bandrol 1500-2000 rupiah saja. Murah banget bukan? Dengan harga yang semurah itu maka kita dapat mengenyangkan perut tanpa menghabiskan banyak uang. Untuk lauk pelengkapnya biasanya kita dapat memilih sendiri sesuai selera.

Kita tidak akan kesulitan menemukan tempat yang menjajakan sego megono, sebab disetiap sudut kota Pekalongan semua ada. Dari warung makan, warung nasi, Lesehan, hingga di rumah makanpun disediakan. Jam berapapun kita ingin memakan sego megono maka itu bukan hal yang mustahil, biasanya warung makan dan warung nasi sudah berjualan sejak jam 4 subuh hingga menjelang petang. Setelah petang maka giliran warung Lesehan yang beraksi. Warung lesehan sendiri biasa buka saat sore hari dan akan mulai menutup lapak saat jam 3 pagi. Wooow… ini artinya bisa dikatakan 24 jam non stop orang menjajakan menu ini.

Saat malam hari adalah saat yang paling nikmat untuk memakan sego megono sebab biasanya kita tidak akan memakannya sendiri. Teman, sahabat maupun keluarga selalu menjadi teman makan di warung lesehan. Santai sambil ngobrol di warung lesehan memang tidak akan terasa, tau tau sudah larut malam. Hal ini pula yang menyebabkan orang pekalongan suka menghabiskan malamnya di warung Lesehan. Selain bisa bertukar cerita tentunya berlama lama disini juga tidak harus mengeluarkan banyak uang.

Saya sendiri sebelum pergi ke Pontianak, menyempatkan diri untuk menghabiskan malam di warung lesehan. Makanan yang enak membuat kita ingin tambah dan tambah lagi, apalagi penduduk pekalongan yang ramah membuat saya betah disana. Banyak dari teman teman saya yang merantau meninggalkan Pekalongan, saat ditanya apa yang dirindukan dari Pekalongan? Maka mereka selalu menjawab sego megono. Ini karena rasa yang sangat khas dan sego megono sendiri jarang bisa kita temukan saat jauh dari Pekalongan.

Penasaran dengan rasanya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun