Kemarin pagi (01/08) ada hal yang tidak biasa di kampus tempat ku menimba ilmu, Balai Diklat Keuangan (BDK) Pontianak. Kami kedatangan tamu tak di undang, dan disambut oleh orang orang yang berkepentingan di Kalimantan Barat (Kalbar). Mereka adalah Komisi XI DPR RI yang membidangi Keuangan dan Perbankan.
Pagi itu aku melihat (Kepala Kantor Wilayah) Kakanwil Direktorat Jenderal Pajak Kalbar, Kakanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kalbar, Kakanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kalbar, dan masih banyak lagi yang tidak saya kenal.
Nampak Kepala Balai Diklat Keuangan Pontianak sibuk menjelaskan tentang pembangunan gedung yang masih dalam tahap pengerjaan kepada salah seorang anggota. Tak lupa seorang juru kamera TV Parlemen sibuk mengambil gambar.
Kami bersiap melaksanakan apel pagi, karena memang itu agenda kami setiap pagi sebelum memulai kuliah. Namun alangkah terkejut saat kami di anggap menyambut para Anggota Dewan, dengan Gagah dan Lantang tiba tiba mengambil Microphone dan langsung memberikan sambutan. Saya pikir, ya sudahlah. Mungkin mereka memang ingin disambut. Tapi ada hal menarik di balik kunjungan mereka, saya tak menangkap banyak namun sedikit saya dapat menyimpulkan.
Jadwal Kunjungan Disusun Sendiri oleh Anggota Dewan
“Biasanya kalau kunjungan ya kita yang bikin jadwal, jadi bisa disesuaikan pula dengan pihak pihak terkait. Ini bukan lagi acara kita, namun juga sudah melibatkan Gubernur Kalimantan Barat.” Ungkap Kepala Penyelenggara BDK Pontianak.
Jadwal kunjungan, kegiatan, tempat menginap, tempat makan, semua sudah ditentukan sendiri oleh para Dewan. Mungkin para Dewan lupa mereka berkunjung ke rumah siapa, mereka berada di rumah orang orang yang selama ini mengumpulkan uang negara untuk membiayai APBN. Tentunya biaya yang mereka habiskan untuk kunjungan ini tidak sedikit.
Tidur dan Makan di Tempat yang Mewah
Lokasi tidur mereka berada di pusat kota dan hanya beberapa meter dari pusat perbelanjaan. Hotel bintang 4 ini dipilih oleh para Dewan sebagai tempat menginap mereka. Lokasi tersebut mereka sendiri yang menentukan dan lokasi hotel ini sangat strategis. Setahu saya juga, bahwa di Pontianak ini belum ada hotel bintang 5, jadi bintang 4 itu sudah yang terbaik.
Salah satu tempat makan mereka berada di Dangau Hotel and Resort. Ini adalah hotel terbaik yang ada di Kabupaten Kuburaya. Hotel ini memang sangat strategis, dengan suasana tenang serta cukup jauh dari keramaian.
Jika tempat makan dan tidur mereka berada di kelas atas, bagaimana mereka akan merasakan penderitaan rakyat? Bagaimana mereka akan merasakan sulitnya Direktorat Jenderal di Kementerian Keuangan mengumpulkan dana APBN?