Mohon tunggu...
Khoiril Basyar
Khoiril Basyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus belajar untuk memberi manfaat kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Air Mancur Sri Baduga: Icon Baru di Purwakarta Istimewa

10 Januari 2016   16:20 Diperbarui: 10 Januari 2016   16:31 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="air mancur sri baduga"][/sumber: www.indonesia2day.com]

Purwakarta adalah kota kecil yang ada di Provinsi Jawa Barat yang di pimpin oleh Kang Dedi Mulyadi. Walaupun terletak di antara Karawang dan Bandung namun karena ada Tol Cipularang membuat kota ini jarang di lewati. Dahulu sebelum adanya jalan Tol, Orang orang yang berasal dari arah Jakarta yang ingin ke Bandung maupun sebaliknya pastilah melewati kota ini, namun karena adanya Tol Cipularang membuat kota ini menjadi sepi.

Purwakarta dapat di kategorikan sebagai kota yang bersih dengan penataan kota yang super tertata rapih. Bila anda berkunjung ke kota ini maka jangan kaget jika anda akan menemukan patung di setiap persimpangan jalan. Disinilah salah satu keunikan dari Purwakarta, dari ujung ke ujung tak ada persimpangan yang luput dari adanya patung. Mulai dari patung yang ada di tokoh pewayangan, patung tokoh tokoh nasional, hingga patung yang menggambarkan ciri khas daerah tersebut.

Dari segi pariwisata, Purwakarta juga bisa di katakan sangat minim wisata. Bagaimana tidak, Purwakarta sendiri dari segi pariwisata memang masih kalah jauh dengan Bandung. Meskipun demikian masih ada beberapa wisata alam yang di tawarkan, diantaranya: waduk Jatiluhur, Situ Wanayasa, serta Air Terjun Sijalu. Walaupun sangat minim wisata namun kota ini sangat cocok untuk menghilangkan kepenatan yang sehari hari melanda.

Kota yang tidak terlalu ramai ini memang memiliki penduduk yang sangat ramah. Pemimpinnya memang sering kali memberikan keputusan yang cukup kontroversial namun itu semua di lakukan demi terciptanya Purwakarta sebagai kota budaya. Jika di Jawa Tengah memiliki kota Solo yang kental akan budaya Jawanya serta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang juga terkenal akan budaya Jawanya yang kental maka di Jawa Barat memiliki Purwakarta yang sangat menonjolkan budaya Sunda, hingga dalam berbagai hal seluruh elemen masyarakat harus menggunakan Bahasa Sunda. Jalan jalan serta gapura juga tertulis dalam Bahasa Sunda. Memang sang bupati menghendaki untuk selalu melestarikan Budaya Sunda.

Dari segi ekonomi memang bisa dikatakan Purwakarta memiliki pendapatan yang cukup besar. Hal ini didasarkan karena Purwakarta memiliki 3 kawasan industry. Disinilah roda perekonomian bergerak. Selain kawasan industry, pabrik pabrik yang berada di luar kawasan industry juga termasuk banyak sehingga pendapatan yang diterima juga bisa dikatakan mencukupi untuk kota yang berukuran tidak terlalu besar.

Di Purwakarta sendiri ada dua tempat yang bisa dikatakan sebagai pusat kota.

Yang pertama tentunya Alun Alun Kian Santang. Kian Santang? Kaya sinetron aja. Namun nama Kian Santang sendiri termasuk salah satu nama tokoh legenda yang ada di tanah parahyangan. Alun alun ini sungguh sangat berbeda dengan kebanyakan alun alun lainnya, pasalnya penataan yang rapih serta tumbuhan yang tumbuh subur menjadikan tempat ini tidak seperti alun alun, tapi lebih cocok di sebut sebagai Taman. Tak heran jika kemudian tempat ini dijadikan warga sebagai tempat bercengkrama. Namun alun alun ini memiliki jam operasional, dibuka hanya pada saat pagi dan sore. Diluar dari jam operasional maka gerbang akan ditutup.

Yang kedua yaitu Situ Buleud. Apa itu? Situ buleud adalah situ yang berbentuk melingkar. Letaknya sangat strategis dan berada di tengah kota Purwakarta. Situ ini dulunya biasa biasa saja dan tidak menarik. Mengapa demikian? Karena disini biasanya hanya digunakan oleh para muda mudi yang berpacaran. Sebab di sekitar situ ini memang sangat rindang dan gelap saat di malam hari. Namun sekarang Bupati Purwakarta Kang Dedi Mulyadi, menyulap situ ini menjadi tempat yang sangat indah. Ditengah situ yang dulunya hanya ada patung sekarang sudah menjadi super indah. Air mancur Sri Baduga, menjadi penghias yang sangat elegan di tengahnya.

Apa keistimewaannya?

Kalau tidak ada yang istimewa dari Air Mancur ini maka jangan sebut Purwakarta Istimewa. Sesuai dengan jargon kota ini, maka Purwakarta adalah kota yang istimewa. Tak tanggung tanggung, dana 50 milyar rupiah di habiskan untuk menyulap tempat ini. Pembangunannya dibagi menjadi 3 tahap dan dimulai di tahun 2013. Tak akan terbayang bagaimana indahnya air mancur yang memakan dana sebanyak itu. Air mancur Sri Baduga di Klaim sebagai air mancur terbesar di ASEAN. Nama Sri Baduga sendiri di ambil dari salah satu nama raja yang berada di tanah sunda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun