Mohon tunggu...
Khoiril Basyar
Khoiril Basyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus belajar untuk memberi manfaat kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Love

Pilih Dia yang Baik Agamanya

22 Februari 2023   17:16 Diperbarui: 22 Februari 2023   17:14 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak ingin memiliki keluarga, teman dan lingkungan yang good vibes. Tentu kita mendambakan hal ini. Bukan tanpa alasan, support system yang baik akan berpengaruh pada kehidupan kita secara keseluruhan. Orang tua yang baik akan mendidik anak-anaknya juga dengan cara yang baik. Ia mengetahui ilmu parenting sehingga tidak salah dalam mendidik dan mengarahkan anaknya. Begitu pula dengan pasangan yang baik, tentu kita akan sangat bersyukur jika support system kita membuat kehidupan lebih berwarna.

Namun sayangnya, memilih pasangan tidaklah mudah. Banyak hal yang akan jadi bahan pertimbangan. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "wanita dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang baik agamanya. Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi." (HR. Al Bukhori No. 5090)

Sebagai seorang laki-laki, kita akan senang jika menikahi wanita yang memiliki banyak hartanya. Pasti sudah terbayang bahwa nanti hidupnya enak, mapan, bisa punya rumah, mobil, jalan-jalan keluar negeri, dan sebagainya. Namun tentunya wanita yang memiliki harta seperti ini juga akan memilih laki-laki yang levelnya tidak terlalu jauh dengannya. Jadi kalau misalkan kita sendiri masih bekerja dengan gaji UMK atau dibawahnya, maka jangan terlalu berharap memiliki wanita dengan harta yang banyak. Namun jika kita mendapat keberuntungan untuk menikahi wanita yang memiliki banyak harta maka patut untuk disyukuri.

Mungkin kita juga ingin seperti Rasulullah yang menikah dengan Khadijah, seorang wanita dengan kedudukan yang tinggi. Perlu diingat, bahwa Rasulullah juga termasuk orang dengan nasab yang mulia. Meskipun berbeda dari sisi harta, antara Rasulullah dengan Khadijah sama-sama berasal dari keluarga yang memiliki kedudukan mulia. Jadi kita perlu bercermin, jika kedudukan wanita yang kita ingin nikahi terlalu tinggi alangkah baiknya kita pertimbangkan lagi. Kita tidak menjalin hubungan dengan satu orang, melainkan dengan satu keluarga besar.

Setiap laki-laki tentunya ingin memiliki pasangan hidup yang cantik parasnya. Ditambah lagi body goals yang menawan, sungguh sangat memikat untuk dapat dimiliki. Ukuran cantik juga sangat beragam, tergantung siapa yang melakukan penilaian. Yang jadi pertanyaan, apakah wanita cantik tersebut mau menikah dengan kita? Sekali lagi, inilah pentingnya bercermin. Mungkin bukan jodohnya tidak kunjung datang, hanya kriteria kita yang terlalu tinggi sehingga sulit untuk diraih.

Dan kriteria terakhir adalah wanita yang baik agamanya. Sungguh wanita dengan agama yang baik akan mampu membuat isi rumah sejuk, tentram dan penuh kebahagiaan. Bagaimana tidak, ia tau apa kewajiban terhadap suaminya sehingga ia akan melakukan kewajibannya dengan baik. Ia juga tau apa haknya dari sang suami sehingga ia akan menyampaikan dengan cara terbaik. Wanita seperti ini sungguh sudah jarang ditemui. Masa sih? Cobalah bertanya tentang beberapa pertanyaan sederhana kepada kebanyakan wanita sekarang, misalnya dengan pertanyaan "Allah ada dimana?" atau "apa tujuan kita hidup di dunia ini?" atau "mengapa Allah harus ciptakan kehidupan dunia?".

Tentunya untuk mendapatkan wanita yang baik agamanya, kita juga harus punya cukup modal untuk menjadi laki-laki yang baik. Ilmu agama dan akhlak mulia harus dipersiapkan agar tidak ada alasan untuk menolak lamaran kita nanti. Wanita yang baik agamanya juga akan tercermin dari tutup kata yang baik dan perilaku yang baik pula. Apalagi penyakit kebanyakan wanita saat ini adalah suka membicarakan aib orang lain. Sehingga jika kita memilih yang baik agamanya, setidaknya kita sudah melakukan pencegahan dari perbuatan dosa besar.

"Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang". (QS. At-Tagabun: 14)

Orang yang menikahi sosok wanita yang baik, akan membuatnya lebih mudah untuk menunaikan hak pasangannya yang baik tersebut. Sebaliknya, jika ia menikah dengan sosok yang buruk, akan membuatnya lebih sulit untuk menunaikan hak pasangannya yang buruk tersebut. Oleh karenanya, sebelum menikah hendaknya memastikan sosok yang akan dinikahinya adalah wanita yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun