Presiden Amerika Barack Obama tampangnya jadi seperti ini mungkin
waktu memeriksa laporan pengeluaran Departemen Kehakiman. Soalnya masa' biaya konsumsi rapat di departemen tersebut mencapai $121 juta atau Rp 1.04 triliun lebih selama dua tahun?
Bayangkan, harga satu kue bolu mencapai $16 atau Rp137.600 pada tahun 2009. Ditilik-tilik lagi, eh terlalu ya, masa ongkos camilan per orang $32 atau sekitar Rp275.000, brownies $10 atau sekitar Rp86.000, kopi $8 atau sekitar Rp.68.000. Yang jelas untuk lima kali rapat perencanaan kegiatan ongkosnya mencapai $600.000 atau sekitar Rp5.1 miliar!
Gara-gara ini Presiden Barack Obama langsung deh pada tanggal 21 September 2011 memerintahkan semua lembaga federal untuk mengkaji kembali biaya pengeluaran rapat mereka. Maka semua kepala lembaga diminta melakukan audit pemakaian uang negara untuk konsumsi rapat.
Wakil Presiden Amerika Joe Biden pun berpesan agar para menterinya melakukan efisiensi dan menekan pengeluaran yang tak perlu, dan agar mengingat kalau keluarga kelas menengah harus membuat pilihan berat untuk hidup pas-pasan, dan menghimbau mereka agar bertanggung jawab dan memastikan untuk tidak menghambur-hamburkan uang pembayar pajak. Biden ditugasi memimpin tim efisiensi dan akan menunggu laporan kemajuan tiap lembaga hingga Desember mendatang
Bagaimana di Indonesia?
Patut dicontoh sikap ini oleh bapak presiden kita beserta seluruh jajarannya yang budiman, juga para wakil rakyat yang terhormat. Sensitif dengan keadaan rakyat yang sebagian besar masih miskin. Ingat kalau duit anggaran pemerintah adalah termasuk duit pajak dari warganegara. Terlebih buat kondisi Indonesia yang keadaan ekonomi rakyatnya masih di bawah standar rakyat Amerika, seharusnya pejabat pemerintah dan wakil rakyat punya empati lebih besar lagi.
Sumber berita dan gambar dari sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H