Mungkin tulisan ini hanyalah satu lagi tulisan tentang Ghostwriter. Terinspirasi dari komentar di Curhat dan Doa Seorang (Calon) Penulis.
Ghostwriter, kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia plek jadinya penulis hantu, ada juga yang lebih setuju dengan istilah penulis bayangan.
Ghostwriter merupakan sebutan bagi penulis profesional yang dibayar untuk menulis buku, artikel, cerita, laporan, dan karya tulis lainnya, yang secara resmi diakui sebagai tulisan orang lain. Selebriti, profesional, politisi, dll. biasa menggunakan jasa ghostwriter untuk membuat draf atau menulis otobiografi, artikel di majalah, dan karya tulis lainnya.
Terutama untuk pembuatan otobiografi, alasannya karena pemesan terlalu sibuk, kurang disiplin atau kurang mampu menulis hingga ratusan halaman buku. Kalau hanya untuk artikel-artikel singkat mungkin bisa, tapi ratusan halaman buku? mereka perlu bantuan ghostbuster ghostwriter.
Beberapa penulis beken bersama perusahaan penerbit yang bukunya berdaya jual tinggi menggunakan jasa ghostwriter untuk bisa menggenjot habis-habisan produksi buku penulis beken dalam kurun waktu tertentu, mumpung nama penulisnya lagi penglaris. Biasanya dibuat kontrak perjanjian tertulis agar ghostwriter tidak mengungkapkan jatidiri sebagai penulisnya di kemudian hari.
Peran ghostwriter bervariasi tergantung kebutuhan pemesan. Ada kalanya ghostwriter dikaryakan untuk merapikan draf atau hasil tulisan yang masih mentah, pun tidak jarang ghostwriter membidani hampir seluruh proses kelahiran sebuah buku, dengan arahan garis besar dan sumber ide pemesan. Kadang ghostwriter harus melakukan riset berbulan-bulan hingga satu tahun, mewawancarai pemesan (selebriti atau tokoh terkenal), rekan kerja dan anggota keluarganya, menggunakan ungkapan dan gaya bertutur pemesan agar bisa menghasilkan buku yang isinya mencerminkan kepribadian sang tokoh pemesan tersebut.
Di bidang musik, ghostwriter membuat komposisi lagu dan menulis lirik. Wolfgang Amadeus Mozart, adalah contoh penggubah lagu terkenal yang menggunakan jasa ghostwriter dalam gubahan lagu untuk dinikmati golongan orang kaya. Penggunaan jasa ghostwriter meliputi juga musik pop. Beberapa figur beken musik hip hop juga pakai ghostwriter, dan menimbulkan kontroversi.
Di bidang obat-obatan, perusahaan farmasi mengaryakan ghostwriter medis untuk membuat karya tulis dan kemudian membayar ilmuwan atau dokter lain untuk dicantumkan namanya kemudian diterbitkan sebagai jurnal ilmiah dan medis.
Ghostwriter juga berperan di bidang religius, politik, musik latar film, seni visual, fiksi, nonfiksi, blog, situs web dan akademik. Untuk yang terakhir, ghostwriter bisa dipesan untuk turut andil dalam pembuatan esai, skripsi, tesis, disertasi, dan karya tulis ilmiah bertenggat waktu lainnya bagi mahasiswa yang membutuhkan.
Di negara dimana hak kebebasan berbicara tidak ditegakkan, dimana pemerintahan yang berkuasa tidak merasa senang dan membuat daftar hitam (blacklist) pengarang tertentu (melarang penerbitan buku karangan mereka), peran ghostwriter mereka mainkan untuk menggarap bahan bagi penulis atau pengarang yang selamat dari daftar hitam penguasa.
Nah, sekarang kepengin tahu berapa imbalan dan penghargaan layanan ghostwriter?
Yah, harga jasa ghostwriter rata-rata di Amerika berkisar $4 atau lebih per kata tergantung tingkat kesulitan, harga borongan antara $30.000-$100.000. Menurut The New York Times, ghostwriter yang berkolaborasi menyusun riwayat hidup singkat Hillary Clinton dibayar $ 500.000. Wow. Menurut Ghostwriters Ink harga rata-ratanya antara $12.000-$28.000 per buku. Di Kanada harga yang ditetapkan oleh Writers‘ Union sedikitnya $25.000 untuk 200-300 halaman buku, yang dibayarkan sesuai tahap perkembangan draf. Di Jerman harga rata-rata $100 per halaman.
Kadang-kadang nama ghostwriter dicantumkan bersama penulis utama dalam ukuran huruf lebih kecil, atau ditandai dengan istilah “bersama…” atau “seperti dikisahkan kepada...” di sampulnya. Atau disebut namanya dengan ucapan terima kasih di pendahuluan. Untuk nonfiksi biasanya disebut sebagai kontributor atau asisten riset.
Akhir-akhir ini ada kecenderungan pekerjaan ghostwriter dialihdayakan (outsource) ke perusahaan lain di India dan Filipina karena harganya bisa 80% lebih murah dengan kualitas hampir sama. Mereka mematok harga $3000-$5000 untuk 200 halaman buku, atau $12-$18 per halaman.
Nah, kalau tarif ghostwriter Indonesia berapa ya?
Berikut saya kutip dari postingan tahun 2010 di Manistebu’s Blog dikelola praktisi perbukuan Indonesia Bambang Trim:
- Tarif dibayar per kata: Rp500 per kata. Dengan asumsi satu halaman A4 berisi 300 kata, berarti Rp300.000 per halaman. Tarif ini bisa lebih rendah. Tarif untuk mengedit Rp25 per kata dengan asumsi Rp7500 per halaman.
- Tarif dibayar per halaman: bervariasi minimal Rp25.000 per halaman dengan asumsi Rp250.000 per sepuluh halaman.
- Tarif kombinasi: seorang ghostwriter mendapat pembayaran di muka sejumlah tertentu dan selanjutnya mendapat bagian royalti antara 2-3% dari total royalti yang biasanya 10%.
- Tarif total: tarif yang ditetapkan per proyek atau per buku. Banyak penerbit di Indonesia yang menetapkan tarif rata untuk naskah 80-120 halaman sebesar Rp3-5 jutaan. Depdiknas, lewat program BSE (Buku Sekolah Elektronik) menetapkan tarif rata penguasaan selama 10-15 tahun sebesar Rp40-100 juta.
Sumber: Wikipedia, Manistebu's Blog
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H