Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kasus Kapal Karam [Detektif Kilesa]

28 Oktober 2021   13:36 Diperbarui: 28 Oktober 2021   14:32 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Charles segera menarik tanganku. "Ada apa?"

"Tunggu apa lagi, Kilesa? Bukankah sudah jelas siapa pelaku dari kejahatan ini? Siapa lagi yang bisa melempar tombak dan sampai menggantung di atas dinding seperti ini? Tentu saja teman laki -- lakinya!"

Aku menghirup napas. Aku paham sepertinya Charles ingin segera keluar dari kabin ini karena pemandangan tubuh Yudi tidak menyenangkan sama sekali, namun bagiku ada beberapa yang harus dijelaskan terlebih dahulu. Yudi mengenakan kimono berwarna merah tua, dan sepertinya aku mencium bau anggur yang menyengat dari tangannya, menandakan bahwa ia sebenarnya tidak dalam kondisi tertekan. Mahmud benar. Kematiannya mendadak.

Dan sebuah kematian yang tidak diharapkan tentu tidak terjadi di lingkungan pertemanan sendiri. Aku bertanya pada Mahmud.

"Ada siapa lagi? Apa hanya empat orang ini saja? Adakah yang mengemudikan kapal pesiar ini?"

"Tentu saja ada. Ia juga berada di posko penjagaan. Sebenarnya dua orang, bapak yang mengemudikan private boat ini, dan anaknya yang masih berusia sepuluh tahun. Anak itu bantu -- bantu ayahnya dalam merawat dan mengoperasikan kapal ini."

Kini aku yang menggamit lengan Charles untuk keluar dari dalam kapal pesiar.

"Apa?" ujarnya.

"Ayo, bukankah kau ingin meringkus pelaku pembunuhan Yudi Susabda?"

***

Kami berjalan menyusuri dermaga dan menyaksikan orang -- orang sekitar semakin ramai berkumpul dan menyaksikan kapal karam. Garis kuning polisi sudah terpasang di sekeliling tkp, dan awak kepolisian sudah berjaga -- jaga untuk antisipasi yang tidak diinginkan. Ada banyak pertanyaan di benakku, namun yang paling utama adalah bagaimana kapal itu bisa terbelah menjadi dua bagian. Tidak ada angin ribut atau badai tadi malam, tidak ada hujan, cuaca cerah, dan keadaan pantai pun cukup terang. Aku bertanya kepada seorang teknisi kepolisian mengenai malfungsi mesin, dan ia berkata semuanya baik -- baik saja. Berarti hanya ada satu penyebab dari kecelakaan ini, yaitu sebuah human error.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun