Mohon tunggu...
Theo Salf Lase
Theo Salf Lase Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo! Saya Theo. Senang melihat anda membaca artikel saya. :) Semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kedaulatan: Menghadapi Ancaman Konflik di Laut China Selatan

11 Maret 2024   14:50 Diperbarui: 11 Maret 2024   14:52 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kedaulatan tentu salah satu pilar penting dari sebuah negara berdaulat. Akan tetapi, konflik yang berkaitan dengan wilayah kedaulatan semakin menjadi menarik ketika melibatkan berbagai negara, terlebih di era globalisasi. Di tengah klaim satu dan lain wilayah, klaim yang tak jarang tumpang tindih di Laut China Selatan, menjadi salah satu sumber ketegangan degan skala yang cukup memanas antarnegara-negara di kawasan ini, termasuk Indonesia. Laut Natuna Utara menjadi klaim bersama antara Indonesia dan China.

Apakah yang harus difahami oleh masyarakat Indonesia tentang klaim wilayah di Laut Natuna Utara antara Indonesia dan China dan apa solusi yang harus dipilih oleh negara?

Pemahaman Konflik di Laut China Selatan

Laut China Selatan adalah jalur maritim yang kaya sumber daya alam dan penting secara geopolitik. Ada banyak sekali yang menyebutkan perhatian dunia terhadap wilayah ini, melaui klaim yang berlawanan antara beberapa negara, yaitu China, Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Indonesia. Persetujuan ini timbul karena klaim historis yang tumbang satu dengan yang lain, dan ketegangan geostrategis antara kepentingan regional dan global. Sementara itu, China secara aktif telah menggugat sekitar 85% Laut China Selatan, termasuk Laut Natuna Utara, menggunakan peta klaim semu yang distorsi dan klaim historis yang tidak dapat dimengerti. Klaim ini melukai optimisme negara ASEAN dan masyarakat internasional. Oleh karena itu, sebagai salah satu yang terkena dampak, Indonesia harus memahami fakta penting tentang wilayah ini dan melakukan sebagain besar dalam hal-soal kedaulatan.

Kesadaran Masyarakat Indonesia

Masyarakat Indonesia harus menyadari bahwa Laut Natuna Utara tidak hanya merupakan sumber daya alam namun juga bagian dari kedaulatan Indonesia yang perlu dan harus dilindungi. Hal ini berarti diperlukan pengetahuan mengenai bagian-bagian kedaulatan yang diatur oleh hukum internasional, khususnya oleh Konvensi PBB yaitu Konvensi Hukum Laut 1982.

Selain itu, diperlukan juga politik baik dari masyarakat secara geopolitik maupun ekonomik dari konflik di Laut China Selatan. hal ini penting karena kesadaran akan konflik Laut China Selatan masih terbilang minim padahal konflik dalam kasus tersebut merupakan masalah global. Artinya, ada potensi bagi konflik tersebut bermanuver dan bisa mengganggu dunia dengan kerusakan dan ketidak amananya yang dibawa.

Pada saat bersamaan, rakyat Indonesia harus memahami bahwa penyelesaian konflik di Laut China Selatan memerlukan kerjasama dan diplomasi yang baik antara negara yang terlibat. Di sini, Indonesia sebagai anggota dari ASEAN harus berperan penting dalam mendorong dialog dan tawar-menawar antara negara-negara dari ASEAN dan China agar mereka bisa mencapai jalan tengah, penyelesaian yang adil, dan berkelanjutan.

Solusi untuk Menangani Konflik

Untuk menghadapi klaim China pada Laut Natuna Utara dalam hal ini konflik Laut China Selatan, ada beberapa langkah strategis yang bisa diambil oleh Indonesia. Pertama-tama, Indonesia dapat memperkuat kerjasama regional dengan negara-negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN. Dalam kerjasama tersebut, Indonesia perlu menegaskan pendekatan dan posisi bersama dalam menangani klaim berbagai negara di Laut China Selatan serta klaim China di Laut Natuna Utara . Peluang kerjasama regional tersebut berguna untuk memberikan dukungan kuat terhadap posisi Indonesia dalam bernegosiasi dengan China.

Kedua, Indonesia perlu mengintensifkan diplomasi multilateral, dengan melibatkan negara-negara besar dan organisasi internasional pun ikut meningkatkan kerjasama ASEAN dan berbagai organisasi ekonomi internasional dalam menegaskan kedaulatan Indonesia di Laut Natuna Utara . Seperti kerjasama melalui EAS atau APEC , Indonesia dapat memperkuat kedaulatannya melalui PBB .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun