Di Kota Klaten terdapat beberapa tempat wisata yang setiap minggunya ramai dikunjungai oleh para wisatawan. Mulai dari wisata air, Pegunungan hingga wisata kuliner. Semua telah dipromosikan dengan baik oleh Pemkab Klaten dan Pemerintah Provinsi DIY karena daerahnya saling bersebelahan dan terjadi kerjasama dalam hal pengolahan wisata. Promosi begitu gencar dan pengunjung banyak yang datang di hari libur. Menurut Dinas kebudayaan dan Wisata Kabupaten Klaten terdapat lebih dari 100 tempat wisata yang ada di Kabupaten Klaten. Hampir semuanya selalu ramai pengunjung setiap hari liburan. Tetapi penulis mendapatkan ada beberapa tempat wisata yang sebenarnya menarik tetapi belum digarap dengan serius oleh Pemkab Klaten, salah satunya adalah Candi Sojiwan. View Larger Map Candi ini berada di Kebon Dalem Kidul kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Persisnya selatan stasiun Brambanan. Letaknya di tengah desa dan tidak begitu banyak orang mengetahui tempat ini apalagi tempatnya yang terpencil. Dari segi tempatnya sangat bagus terawat, bersih dan hijau. Dari segi perawatan baik karena ketika kesana saya melihat beberapa pekerja yang sedang merawat rumput dan membersihkan dedauanan yang jatuh di sekitaran candi. Selain itu juga ada penjaga, satpam yang selalu menjaga 24 jam. Menurut Anton satpam Candi Sojiwan mengatakan bahwa sangat jarang ada orang atau wisatawan yang berkunjung di Candi Sojiwan kerena memang belum ada rancangan yang jelas tentang pengelolaan candi sojiwan. Yang berkunjung hanya orang-orang yang mempunyai niat khusus seperti penelitian atau KKN. Sejarah Menurut sejarahnya Sojiwan sudah ditemukan pada tahun 1813 Kolonel Colin Mackenzie, seorang anak buah Raffles. Pada waktu itu masih dalam bentuk pecahan batu dan tersebar disana sini, buktinya hingga saat ini masih ada beberapa batu yang dimiliki oleh warga dan dijadikan sebagai tempok rumah.
- Dua Pria yang berkelahi
- Angsa dan kura-kura
- Perlombaan antara garuda dan kura-kura
- Kera dan buaya
- Tikus dan Ular
- Serigala dan wanita serong
- Raja dan Putri Patih
Semua cerita itu mengandung kebijaksanaan dan tertuang dalam relief walau untuk saat ini tidak begitu jelas gambarnya akibat pernah runtuh dan proses pemugaran. Akhirnya kata-kata tidak dapat menggambarkan keindahan seni budaya yang telah ada ratusan tahun yang lalu ini. Silahkan berkunjung dan pasti menemukan sesuatu yang lain …
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H