Mohon tunggu...
Theo Gerald
Theo Gerald Mohon Tunggu... Duta Besar - Mahasiswa

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Identitas dan Politik Global di Era Kontemporer

19 Februari 2020   21:54 Diperbarui: 19 Februari 2020   22:04 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Identitas dan Politik Global merupakan hal yang tidak terpisahkan di dalam hubungan internasional. Politik global atau politik internasional adalah bidang ilmu yang berusaha memahami hubungan politik antara negara bangsa sehingga lingkup politik global lebih sempit. Sama halnya, hubungan internasional, bidang ilmu yang berusaha memahami hubungan ekonomi dan politik pada umumnya antara negara bangsa, merupakan bidang yang jauh lebih sempit daripada politik global.

Identitas dan politik global sudah berkembang dari zaman ke zaman. Dari masa perjanjian Westphalian pada abad ke-18, masa pencerahan atau Aufklrung pada abad ke 17 sampai 19, hingga Perang Dunia I dan II, Identitas dan Politik Global berkembang selaras dengan perkembangan zaman, dan sekarang politik global tetap berkembang atau bahkan lebih cepat berkembang jika dibandingkan dengan era -- era sebelumnya di era kontemporer ini atau kita kenal dengan era industri 4.0, dimana penggunaan AI atau artificial intelligence sudah mulai marak digunakan oleh negara -- negara di dunia sehingga jalur komunikasi dan informasi menjadi jauh lebih cepat dan mudah.

Kita baru saja memasuki tahun 2020, di tahun 2019 kita telah melihat dinamisnya kancah perpolitikan internasional. Mulai dari kebijakan -- kebijakan kontroversial Presiden Donald Trump atau perang dagang antara Amerika Serikat dengan Republik Rakyat Tiongkok (China) yang mempengaruhi iklim perpolitikan dan perekonomian global tak terkecuali Indonesia. Identitas dan Politik Global di era kontemporer ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Seperti perkembangan teknologi, perkembangan ekonomi khususnya perjanjian dagang antar dua negara atau lebih, dan perselisihan -- perselisihan antar negara khususnya di wilayah timur tengah. 

Semua hal tersebut sangat lah dinamis dan tidak pasti sehingga identitas dan politik global menjadi sangat rapuh dan rentan. Ungkapan "tidak ada lawan dan kawan abadi, yang ada hanyalah kepentingan yang sama" bukan hanya sekedar ungkapan biasa, tetapi hal tersebut benar adanya jika kita amati dalam politik global atau politik internasional.

Di tahun 2020  yang baru saja bergulir, kita sudah melihat banyaknya fenomena politik yang terjadi di dunia. Seperti berita Pemakzulan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, serangan pesawat nirawak Amerika Serikat yang membunuh Jenderal Iran Qasem Soleimani, ataupun fenomena kapal tangkap ikan dan kapal coast guard Republik Rakyat Tiongkok (China) yang "berbondong -- bondong" memasuki wilayah perairan ZEE Indonesia di Natuna Utara. Fenomena tersebut terjadi di suatu wilayah saja atau hanya menglibatkan dua atau tiga negara, tetapi dapat mempengaruhi Iklim identitas dan politik global dunia. 

Hal tersebut terjadi karena di era kontemporer atau era industry 4.0 ini, negara -- negara makin bergantung satu sama lain baik dalam bidang ekonomi, kesehatan, keamanan, dan lain -- lain. Sehingga  saat suatu negara mengambil suatu kebijakan, khususnya negara adidaya seperti Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok, kebijakan tersebut akan mempengaruhi negara lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Negara yang terpengaruhi dari kebijakan tersebut dalam menerima dampak positif maupun negatif. Hal tersebut yang membuat identitas dan politik global di era kontemporer ini adalah suatu hal yang dinamis, rentan dan rapuh.

Negara-negara yang berperan aktif dalam kancah politik global harus berhati -- hati dalam mengambil kebijakan -- kebijakan karena dapat mempengaruhi keadaan ekonomi maupun keamanan negara atau wilayah lain dan jika suatu negara tersebut tidak berhati -- hati atau tidak acuh dalam mengambil sebuah keputusan, maka hal tersebut dapat menyebabkan konflik ataupun persilisihan yang merugikan negara lain atau bahkan merugikan negaranya sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun