Berita pemindahan ibukota Indonesia menjadi berita yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia bahkan mungkin dunia. Sejak kemerdekaan Indonesia ibukota Indonesia berada di Kota Jakarta, kemudian pada tahun lalu tepatnya tahun 2022 presiden Joko Widodo dan pemerintah mulai melakukan pembangunan Ibukota Negara (IKN) Nusantara yang berada di Kalimantan Timur. Proyek pembangunan IKN akan melakukan lima tahap pembangunan mulai dari tahun 2022 sampai tahun 2045, dan akan melakukan peresmian pada bulan Agustus 2024. Pemindahan ibukota ini banyak menuai pro dan kontra nah apa yang menjadi alasan ibukota Indonesia harus dipindahkan dari Jakarta menuju Kalimantan Timur.
Manurut Presiden Jokowi pemindahan ibukota ini salah satu alasan dibaliknya adalah sebagai pemikat ekonomi baru bagi masyrakat Indonesia. Masyarakat Indonesia yang berada di luar pulau Jawa jika ingin merantau pasti merantau ke pulau Jawa atau Jakarta, sehingga Jokowi menginginkan dengan adanya pemindahan ibukota negara ini dapat menjadi pemikat ekonomi baru sehingga masyarakat yang ingin merantau tidak hanya merantau ke pulau Jawa dan Jakarta saja, dan pemerataan ekonomi semakin merata tidak hanya di pulau jawa saja.
Menurut saya hal ini masuk akal karena banyak orang-orang yang berasal dari luar pulau jawa merantau ke kota-kota besar di pulau Jawa seperti Surabaya, Jakarta, Jogja, dan sekarang kota-kota kecil yang mulai maju pun menjadi salah satu tujuan perantau. Sehingga penduduk di pulau Jawa ini semakin padat. Sudah sebaiknya kita memiliki kota “metropolitan” baru yang bisa mengembangkan perekonomian di Indonesia.
Jika pulau Jawa semakin padat penduduk itu akan sangat merugikan banyak hal, pertama lowongan pekerjaan tentu semakin berkurang, karena tidak memungkinkan munculnya pekerjaan-pekerjaan baru karena lahan di pulau Jawa saja sudah semakin habis apalagi dengan seiring berkembangnya zaman pekerjaan-pekerjaan manusia sudah bisa dilakukan oleh AI ( artificial intelligence ) atau komputer. Kemudian lahan hutan atau penghijauan di Jawa tentu akan berkurang atau bahkan hilang dikarenakan banyak lahan yang akan digunakan untuk membangun pabrik-pabrik ataupun perumahan penduduk di Jawa. Sehingga menurut saya alasan pemindahan ibukota negara ini masuk akal untuk dilakukan.
Menurut saya alasan pemindahan ibukota ini juga dikarenakan posisi IKN nusantara ini sangat strategis karena tepat berada di titik tengah Indonesia, sehingga memudahkan proses otonomi daerah di Indonesia. Di Kalimantan sendiri banyak Sumber Daya Alam yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan perekonomian di Indonesia. Posisi IKN juga memudahkan hubungan Indonesia dengan luar negeri dan juga bisa menjadi pendorong hubungan luar negeri Indonesia. Lokasi Kalimantan yang berada tepat dibawah laut Natuna menjadi salah satu alasan menurut saya mengapa ibukota negara ini dipindahkan. Karena Laut Natuna sendiri merupakan jalur perdagangan dari banyak negara sehingga dengan dipindahkannya ibukota negara Indonesia dapat mengamankan lebih ketat laut natuna ini dan laut natuna sendiri sudah banyak diperebutkan oleh banyak negara. Laut Natuna sendiri akan menjadi jalur perdagangan yang baru, apalagi dengan adanya terusan kra laut natuna menjadi jalur perdagangan yang mudah dilewati oleh negara-negara barat, dan sumber daya alam di laut natuna sendiri sangat banyak.
Alasan pemindahan ibukota selanjutnya adalah berbagai ancaman bahaya alam di pulau jawa terutama di Jakarta. Banyak kota-kota di pulau Jawa yang mulai terkena banjir yang cukup besar dikarenakan tanah yang terus menerus turun. Jakarta sendiri diperkirakan tenggelam dalam 20 tahun kedepan, sehingga sudah sebaiknya ibukota negara Indonesia dipindahkan sehingga penduduk juga bisa berkurang di pulau Jawa ini. Ancaman bahaya alam lainnya yaitu gempa bumi bahkan hingga tsunami. Ancaman bahaya ala mini disebabkan oleh gunung Krakatau dan gunung gede yang bisa mengakibatkan gempa bumi di Jawa Barat dan bisa saja menyebabkan tsunami yang berasal dari selat sunda.
Pemindahan Ibukota ini juga bisa menghapuskan persepsi jawasentris. Pembangunan di Indonesia selama ini menurut saya hanya memajukan pulau jawa saja dan kurang memperhatikan daerah-daerah lain, namun di era Jokowi ini baru pulau-pulau luar jawa mulai diperhatikan. Akan tetapi menurut saya pembangunan di luar Jawa ini masih belum cukup, masih banyak daerah yang belum terjangkau pembangunan, contohnya saja di Papua dan NTT masih separuh bahkan lebih desa-desa di Papua dan NTT yang belum ter aliri listrik, ini menunjukan bahwa pembangunan di Indonesia belum sepenuhnya merata. Harga-harga bahan pokok seperti beras, minyak, bahkan BBM pun belum merata. Sehingga diharapkan dengan pemindahan ibukota negara ini dapat menjadi awal pemerataan mulai dari ekonomi, pembangunan, dan banyak aspek lainnya untuk Indonesia.
Pemindahan ibukota ini tentu banyak menuai pro dan kontra bagi masyarakat Indonesia. Banyak yang setuju dengan adanya pemindahan ibukota ini karena bisa menjadi pendorong pemerataan ekonomi di Indonesia juga Kalimantan sendiri relatif lebih aman dari pulau Jawa yang rentan terkena bencana alam seperti gempa, banjir, dan banyak bencana alam lainnya. Akan tetapi tidak sedikit juga yang menentang mengenai pemindahan ibukota ini.
Banyak yang beranggapan jika pemindahan ibukota dilakukan dan dipindahkan ke Kalimantan maka akan timbul permasalahan lingkungan di Kalimantan ini akan banyak sumber daya alam yang ter eksploitasi terutama flora dan fauna yang berada di Kalimantan.
Hutan Kalimantan yang dikenal sebagai paru-paru dunia akan menjadi kenangan saja jika pemindahan ibukota ini dilakukan, karena pasti banyak hutan-hutan yang diratakan untuk dijadikan perumahan atau Gedung-gedung perkantoran karena ibukota sendiri akan menjadi kota metropolitan yang notabene menjadi pusat perekonomian Indonesia. Pemindahan ibukota yang menuai banyak pro kontra ini sangat wajar, karena pasti banyak pandangan dari berbagai pihak mengenai kepentingan mereka masing-masing. Tetapi menurut saya pemindahan ibukota ini adalah langkah bagus bagi Indonesia untuk pemerataan ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H