Mohon tunggu...
Theofilus Bhirawa
Theofilus Bhirawa Mohon Tunggu... -

Saya hanyalah seorang mahasiswa yang merupakan titik kecil dalam samudera kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tulisan Pertamaku, Pancasila dan Indonesia Kini

2 April 2011   02:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:12 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini adalah pertama kalinya saya menuangkan pikiran kedalam tulisan yang dapat dibaca orang banyak. Bila ada kekurangan mohon bantuan dan bimbingannya.

Pagi ini saya mencoba berbagi tentang pendapat saya mengenai Indonesia masa kini. Jujur saya sangat prihatin dengan keadaan sekarang, baik itu sosial, politik, ekonomi, maupun budaya. Tentu semua orang tahu tentang sejumlah isu terkemuka yang banyak menyita perhatian masyarakat. Beberapa contoh diantaranya adalah korupsi, kekerasan berlatar belakang kepercayaan, hingga isu pembangunan gedung DPR. Bila diambil dari sudut pandang KEMANUSIAAN, saya yakin peristiwa-peristiwa tersebut sudah diluar kewajaran dan merampas hak-hak hakiki sesama manusia. Menurut saya pribadi, kegagalan dan kondisi yang buruk ini diakibatkan oleh satu hal, yaitu krisis ideologi.

Pertanyaan selanjutnya adalah, kenapa krisis ideologi?

Ideologi adalah landasan karakter suatu bangsa. Bung Karno dan rekan-rekannya telah menerapkan sebuah landasan yang luar biasa bagi Indonesia saat itu. Ideologi yang beliau siapkan untuk kita sangatlah brilian!! Pancasila adalah landasan karakter bangsa Indonesia yang kini entah ada dimana. Tentu saja yang saya maksud disini bukan hafal tetapi mengamalkan makna Pancasila.

Para pendiri kita yakin bahwa Indonesia hanya bisa disatukan oleh suatu nilai yang universal, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Indonesia memiliki berbagai macam ras, etnis, dan kepercayaan. Namun dihadapan Tuhan Yang Maha Esa, semuanya adalah sama, semuanya menjadi setara dihadapan-Nya. Ketika semua menyetujui keberagaman yang telah diciptakan, maka akan tercipta persatuan.

Dari persatuan ini akan lahir suatu kondisi manusia yang beradab, manusia yang adil kepada semua orang, tanpa membeda-bedakan. Dengan sikap adil dan persatuan inilah keadaan makmur dan sejahtera dapat tercapai bagi seluruh lapisan masyarakat.

Bagaimana bila dikaitkan dengan kondisi Indonesia sekarang?

Satu kata, Egois. Egois untuk dirinya sendiri, untuk keluarganya sendiri, dan untuk kelompoknya sendiri. Terkadang seseorang menutup telinganya dan melupakan prinsip beradab serta keadilan hanya demi kepentingannya yang egois.

Pramoedya Ananta Toer pernah mengatakan bahwa “Seorang terpelajar harus adil sejak dalam pikirannya, apalagi dalam perbuatan”. Jelaslah sudah bahwa Pancasila merupakan Manual Kehidupan Bangsa yang tidak boleh ditinggalkan.

Apalagi yang kau tunggu Indonesiaku?? Ingatlah ini ketika anda membuat suatu keputusan, sekecil apapun keputusan itu. Saya yakin, Indonesia akan membubung jauh kedalam dunia keadilan yang selama ini hanya menjadi utopia semata. Demi Nusa, Bangsa, dan Negara, maju terus Indonesiaku!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun