Mohon tunggu...
joko arizal
joko arizal Mohon Tunggu... -

Student of Philosophy and Religion at Paramadina University.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengungkap Sendiwara Tuhan dengan Iblis

27 Maret 2012   14:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:24 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tulisan ini merupakan tulisan pertamaku dlm mengikuti pelatihan menulis. Content artikel ini hanyalah sebatas keresahan diri. Dan hal ini sangat lumrah bagi manusia utk mmpertanyakan trhadap sesuatu yg dianggap mapan. Saya jg tidak tw apakah tulisan ini masih relevan di saat ini. Karena tulisan ini saya tulis 3 tahun yg lalu. Saya juga kritik tersendiri trhadap tulisan saya. Namun,  Saya ingin mengetahui tanggapan dan kritikan dari yg lain. Tulisan ini sama sekali bukan utk mendeskreditkan suatu agama. Tapi hanya sebatas pemahaman saja. Setiap pemahaman mngkin benar dan mungkin pula salah. Setiap org diberi kebebasan utk menafsirkan teks ini. Selamat membaca !

Iblis bukanlah nama yang sebenarnya. Ia diciptakan lebih awal dari semua makhluk. Ia tak lain seorang malaikat yang taat kepada Tuhan, bahkan lebih taat daripada malaikat-malaikat lainnya. Akan tetapi, dikarenakan ia melanggar terhadap perintah Tuhan yaitu tidak mau memberikan penghormatan kepada Adam, sehingga Allah memodifikasikannya dengan sebutan Iblis yang berarti “jauh dari rahmat”.

Allah mengatakan kepada malaikat, bahwa ia ingin menciptakan seorang khalifah. Para malaikat kurang menyetujui tentang planning yang akan Allah lakukan, karena mereka khawatirdengan prilaku makhluk yang diciptakan itu (manusia). Apa hendak dikata, semua kekuasaan di tangan Tuhan.Tidak ada yang dapat mencegahnya, kecuali Dia sendiri yang akan membatalkannya.

Setelah Adam diciptakan, Allah memerintakan kepada malaikat untuk sujud (penghormatan) kepada Adam. Semua malaikat sujud kepada adam kecuali Iblis. Sehingga Allah mengutuknya menjadi sesat. Akan tetapi,ia bermohon kepada Allah untuk ditangguhkan hingga hari akhir. Iblis akan menyesatkan manusia kecuali orang-orang yang ikhlas.

Iblis menjalani kehidupannya bersama dengan Adam di dalam surga. Di sinilah ia mulai mengatur strateginya, ia menghasut adam dan istrinya untuk memakan buah pohon yang terlarang ( khuldi). Atas pelanggaran itu adam dan hawa dikeluarkan dari surga dalam keadaan telanjang.

Berdasarkan keterangan di atas, terdapat berbagai macam penafsiran tentang apasebenarnya yang melatarbelakangi kejadian itu:

1.Ada yang menafsirkan bahwa QS.Al baqarah 34 tidak memerintahkan iblis untuk sujud kepada adam. Nah, wajar saja Iblis tidak mau sujud kepada adam. Karena perintah tidak tertuju pada dirinya.

2.Pendapat lain mengatakan iblis tidak mau sujud karena tidak diizinkan oleh Allah. Karena sesuatu itu tidak akan terjadi kecuali atas izin Allah.

3. Iblis menghasut adam memakan buah khuldi karena izin allah.

Pendapat-pendapat di atas memunculkan berbagai pertanyaan:

1.Mengapa Allah tidak mengizinkan Iblis untuk sujud kepada adam?

2.Mengapa Allah begitu cepat memvonis iblis dengan suatu kutukan, padahal iblis hanya satu kali melanggar terhadap perintah Tuhan? Mengapa tidak ada suatu teguran dan peringatan yang diberikan tuhan?

3.Jika Allah mengizinkan Iblis sujud kepada Adam, mungkinkah Adam dikeluarkan dari surga? Mungkinkahada kejahatan yang dilakukan manusia, sedangkan iblislah yang menyebabkan kejahatan?

4.Jika kita mengatakan adam dikeluarkan dari surga karena hasutan iblis, nah siapa yang menyuruh iblis melakukan itu? Mungkinkah iblis melakukannya dengan dirinya sendiri, tanpa campur tangan Tuhan? Kalau memang seperti itu, dimanakah letak sunnatullah yang telah diatur oleh Allah?

Ternyata ada suatu rahasia penting yang terdapat dalam pertanyaan-pertanyaan tersebut yaitu MoU Tuhan dengan Iblis. Suatu skenario yang telah diatur oleh Tuhan dengan mengorbankan iblis, untuk membuktikan adanya kejahatan dan capabelitas manusia dalam menghadapi berbagai macam godaan dalam kehidupan. Mengapa Iblis mau mengorbankan dirinya kepada Allah demi untuk mencari manusia yang sebenarnya ikhlas dalam menjalankan perintah Allah? Jawabnya karena ia sangat mencintai ALLAH, biarlah diriku menjadi korban demi cintaku pada Mu,semuanya akan kukorbankan demi namanya CINTA (ungkapan perasaan Iblis laknatullahi alaihi).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun