Mohon tunggu...
Theodorus Tjatradiningrat
Theodorus Tjatradiningrat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Saya seorang yang suka membaca, menonton film (sendiri atau bersama keluarga) dan ngopi bareng teman-teman di kala senggang. Saya senang bergaul dengan semua orang dari berbagai kalangan karena saya dapat belajar banyak hal dari mereka.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karena Iman Kita Hidup Berkenan Kepada Allah (Ibrani 11:5-6)

20 Januari 2025   12:43 Diperbarui: 20 Januari 2025   12:43 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Seorang anak sedang berjalan-jalan bersama ayahnya. Sumber: Unsplash/Jed Owen

Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah. Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia (Ibrani 11:5-6).

Kompasianer yang terkasih, dalam Alkitab tercatat hanya dua orang yang terangkat ke sorga tanpa mengalami kematian terlebih dahulu yaitu Henokh dan Elia. Sebagaimana Elia adalah seorang nabi, Henokh pun seorang nabi, bahkan ternyata ia nabi pertama yang tertulis di Alkitab (Yudas 14). Henokh telah bernubuat tentang akan datangnya penghukuman Tuhan atas orang-orang fasik (Yudas 15-16). Jadi, apa yang disampaikan Tuhan kepada Nuh akan penghukuman-Nya atas bumi melalui air bah sudah merupakan puncak kesabaran-Nya setelah orang-orang berdosa tidak mau bertobat sejak Henokh bernubuat (Kejadian 6).

'Karena iman' adalah kunci dari Henokh menikmati hidup yang berkenan kepada Allah. Kejadian 5:21-24 mencatat imannya Henokh itu. Kata 'hidup' dari teks Ibrani chayah yang artinya hidup secara holistik yang mencakup kehidupan biologis, spiritual dan komunal. Kata 'bergaul' dari teks Ibrani halak yang artinya berjalan atau pergi. Halak digunakan secara luas di seluruh PL untuk menggambarkan perpindahan fisik dari satu tempat ke tempat lain. Halak sering digunakan juga secara metaforis untuk menggambarkan perilaku atau cara hidup seseorang yang sesuai dengan perintah Tuhan atau prinsip moral. Ini sesuai dengan arti nama Henokh itu sendiri yaitu disiplin, teratur, terdidik, berdedikasi. Henokh dididik oleh Tuhan dan berdedikasi untuk melayani-Nya. Henokh mengikuti langkah Tuhan, tidak berlari di depan-Nya atau tertinggal di belakang-Nya. Henokh berjalan bersama Tuhan dengan tekun, proaktif dan progresif.

'Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian', menunjukkan bahwa Henokh dibawa ke sorga dalam keadaan hidup. Kata 'diangkat' dalam Kejadian 5:24 dari teks Ibrani laqah yang artinya diambil atau dibawa. Kata 'terangkat' dalam Ibrani 11:5 dari teks Yunani metatithemi yang artinya memindahkan atau mengubah posisi. Dalam PB, kata ini digunakan baik dalam konteks literal atau metaforis seperti mengubah seseorang dari satu dunia ke dunia lain, dari alam fana menuju keabadian, dari alam duniawi ke alam sorgawi. Dengan demikian, iman Henokh yang konsisten mempercayai Allah dalam setiap sendi kehidupannya, menghormati keberadaan Allah dalam perilakunya sehari-hari membuat dirinya berkenan kepada Allah, dan ia pergi ke sorga tanpa kematian menjadi upah dari kemurahan hati Allah kepadanya.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, meneladani Henokh adalah keniscayaan. Ketika kita mengaku beriman kepada Allah, maka berperilaku yang sesuai dengan kehendak-Nya itulah yang dipraktikkan di dalam komunitas kita. Menjalani kehidupan yang benar menurut firman Tuhan di tengah dunia yang berkompromi dengan dosa memang tidak mudah, namun berbekal pergaulan yang intim dengan Allah itulah yang akan memampukan kita tetap maju. Mari kita melakukan seperti arti nama Henokh: berdisiplin dalam doa dan membaca Alkitab, beribadah secara teratur, terdidik dalam pengajaran Injil, dan melayani sesama dengan dedikasi tinggi. Disiplin, teratur, terdidik dan dedikasi harus dipraktikkan juga dalam pekerjaan kita di dunia sekuler. Karena iman kita diperkenan Allah, dan karena perbuatan yang benar kita menerima upah dari-Nya. Upah karena mencari Allah dengan sungguh-sungguh akan kita terima baik di bumi dan tentu saja di sorga. Amin, Tuhan Yesus memberkati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun