Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan (Efesus 5:15-17).
Kompasianer yang terkasih, Tahun Baru tiba, seluruh dunia bergembira dengan berbagai cara mengekspresikannya. Sore tadi, 31 Desember 2024, saya dan si bungsu naik MRT dari Stasiun Lebak Bulus ke Stasiun Bundaran HI, dan di depan Plaza Indonesia panggung musik sudah tersedia dan musisi Jazz pun mulai beraksi. Kerumunan warga semakin banyak dan kendaraan bermotor semakin sedikit yang melintas karena mulai jam 6 sore sudah berlaku Car Free Night. Tidak berlama-lama di sana kami segera naik MRT kembali ke Lebak Bulus untuk pulang ke rumah kami di Bintaro. Merayakan Tahun Baru bersama keluarga dengan bergabung bersama warga di RT kami yang akan meniup terompet, menyalakan aneka kembang api dan petasan sangatlah membahagiakan setiap tahunnya.
Setelah menikmati kemeriahan pesta Tahun Baru dan berdoa bersama keluarga, menjelang subuh biasanya saya duduk di ruang doa sekaligus ruang belajar saya ketika isteri dan anak-anak sudah tidur untuk merenung sekaligus mengevaluasi diri tentang perjalanan sepanjang tahun yang baru saja saya lewati. Saya selalu bersyukur akan kasih sayang dan kesetiaan Tuhan yang telah memberkati saya dan keluarga sepanjang tahun 2024 dengan selalu mencukupkan semua kebutuhan kami. Demikian juga saya bersyukur atas anugerah-Nya yang melimpah dengan jemaat yang Dia percayakan untuk digembalakan dalam gereja lokal kami. Jemaat yang kami layani begitu setia dalam beribadah, dalam kesederhanaan mereka selalu mendukung pelayanan kami sebagai gembala.
Saya pun memperhatikan dengan saksama, bagaimana saya hidup (ayat 15), apakah sepanjang tahun 2024 saya telah mengambil keputusan dan bertindak dengan arif / bijaksana sebagai seorang suami, seorang ayah, seorang gembala jemaat dan juga sebagai seorang warga negara? Ah, ternyata masih ada saja keputusan dan tindakan saya seperti orang bebal / tidak bijaksana yang saya sadari hal itu mungkin telah merugikan atau menyakiti orang lain. Apakah saya telah mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya karena menyadari bahwa hari-hari ini adalah jahat (ayat 16)? Hmmm... jujur saja, saya masih suka menyia-nyiakan waktu untuk melakukan tugas dan tanggung jawab dalam berbagai hal. Misal, seharusnya saya menulis artikel, namun dengan berbagai alasan saya menundanya dan itu tentu saja mengurangi produktivitas saya dalam menulis.
Dan satu lagi, apakah saya telah cukup berusaha untuk mengerti kehendak Tuhan bagi diri saya sendiri, keluarga dan pelayanan saya (ayat 17)? Nah, kalo yang ini saya semakin mengerti, tinggal menyelaraskan dengan dua hal di atas: harus lebih arif / bijaksana dan harus mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya, harus lebih baik lagi di sepanjang tahun yang baru berjalan ini. Tapi bila diingat lagi, syukur selalu ada perbaikan dan kemajuan dari tahun ke tahun, yang penting ada progress, tidak stagnan apalagi mundur dari setiap usaha untuk kehidupan yang lebih baik. Dalam setiap upaya akan selalu ada kemungkinan gagal, dan ketika kita memang gagal, kita harus berusaha kembali dan saya percaya Tuhan akan memberikan hikmat dan kekuatan sampai kita berhasil.
Sebagai seorang Pendeta, saya pernah melakukan kesalahan dan gagal dalam berbagai hal, namun Tuhan begitu baik, Dia selalu memberi saya kesempatan untuk belajar dari kegagalan itu dengan kerendahan hati. Saya mengakuinya dan memohon rahmat-Nya untuk menuntun saya kembali, dan saya melihat jalan yang tadinya buntu menjadi terbuka, saya yang tadinya bodoh akhirnya mendapat hikmat, dan akhirnya saya berbahagia karena berhasil keluar dari kesalahan dan kegagalan. Yuk, kita mengevaluasi diri. Semoga di tahun yang baru ini, kita semakin diberkati Tuhan dan kita pun semakin rindu untuk menjadi berkat bagi sesama. Amin.
Selamat Tahun Baru 2025, Immanuel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H