Pemazmur juga mengingatkan sejarah Israel yang dibebaskan TUHAN dari Mesir dan memenangkan peperangan dengan berbagai bangsa sampai mereka memperoleh tanah perjanjian dengan perbuatan-perbuatan ajaib berupa tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Allah yang menyatakan namanya: TUHAN atau Yahweh (ayat 8-14). Pemazmur membandingkan TUHAN, Allah yang Mahakuasa dengan semua berhala yang tidak dapat berbuat apa-apa (ayat 5-18).
Nama TUHAN yang indah di Perjanjian Baru itulah Yesus Kristus. Nama Yesus dari teks Ibrani Yeshua yang artinya Yahweh shua atau TUHAN adalah keselamatan. Matius 1:21 menuliskan nama Yesus itu sesuai dengan maksud dan tujuan-Nya datang sebagai Anak Manusia yaitu: "Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Dalam Kisah Para Rasul 4:10-12 dikatakan, "...bahwa dalam nama Yesus Kristus... ia telah menjadi batu penjuru... Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Jadi, nama Tuhan yang indah itu bukan sekedar indah untuk disebut, tetapi kita mengenal bahwa nama Yesus itu adalah nama yang telah menyelamatkan kita dari dosa dan dari maut. Yesus itulah nama Anak Allah Yang Mahatinggi, Dialah Raja yang kerajaan-Nya kekal (Lukas 1:31-33). Dialah Tuhan yang harus memerintah, jadi kita sebagai umat-Nya harus hidup dalam pimpinan-Nya.
Sejak kita menjadi orang Kristen, maka kita tidak boleh lagi dipimpin oleh hawa nafsu, tidak boleh lagi dipimpin oleh keinginan akan dosa, tetapi hanya oleh Kristus yang adalah Tuhan dan Raja kita. Yesus adalah nama di atas segala nama, yang di dalam nama-Nya bertekuk lutut semua yang ada di langit, di atas bumi dan di bawah bumi, dan segala lidah mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah, Bapa (Filipi 2:9-11).
Demikian pelajaran Alkitab dan renungan pada hari ini, sampai jumpa pada tulisan berikutnya. Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati. Haleluyah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H