Mohon tunggu...
Theodorus Tjatradiningrat
Theodorus Tjatradiningrat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Saya seorang yang suka membaca, menonton film (sendiri atau bersama keluarga) dan ngopi bareng teman-teman di kala senggang. Saya senang bergaul dengan semua orang dari berbagai kalangan karena saya dapat belajar banyak hal dari mereka.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

TUHAN, Nama yang Indah dan Patut Dipuji (Mazmur 135:1-4)

24 Juni 2023   22:42 Diperbarui: 24 Juni 2023   22:46 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi nama Jesus yang diukir pada sebuah media kayu. Sumber: Pixabay / floyd99

Pemazmur juga mengingatkan sejarah Israel yang dibebaskan TUHAN dari Mesir dan memenangkan peperangan dengan berbagai bangsa sampai mereka memperoleh tanah perjanjian dengan perbuatan-perbuatan ajaib berupa tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Allah yang menyatakan namanya: TUHAN atau Yahweh (ayat 8-14). Pemazmur membandingkan TUHAN, Allah yang Mahakuasa dengan semua berhala yang tidak dapat berbuat apa-apa (ayat 5-18).

Nama TUHAN yang indah di Perjanjian Baru itulah Yesus Kristus. Nama Yesus dari teks Ibrani Yeshua yang artinya Yahweh shua atau TUHAN adalah keselamatan. Matius 1:21 menuliskan nama Yesus itu sesuai dengan maksud dan tujuan-Nya datang sebagai Anak Manusia yaitu: "Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."

Dalam Kisah Para Rasul 4:10-12 dikatakan, "...bahwa dalam nama Yesus Kristus... ia telah menjadi batu penjuru... Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Jadi, nama Tuhan yang indah itu bukan sekedar indah untuk disebut, tetapi kita mengenal bahwa nama Yesus itu adalah nama yang telah menyelamatkan kita dari dosa dan dari maut. Yesus itulah nama Anak Allah Yang Mahatinggi, Dialah Raja yang kerajaan-Nya kekal (Lukas 1:31-33). Dialah Tuhan yang harus memerintah, jadi kita sebagai umat-Nya harus hidup dalam pimpinan-Nya.

Sejak kita menjadi orang Kristen, maka kita tidak boleh lagi dipimpin oleh hawa nafsu, tidak boleh lagi dipimpin oleh keinginan akan dosa, tetapi hanya oleh Kristus yang adalah Tuhan dan Raja kita. Yesus adalah nama di atas segala nama, yang di dalam nama-Nya bertekuk lutut semua yang ada di langit, di atas bumi dan di bawah bumi, dan segala lidah mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah, Bapa (Filipi 2:9-11).

Demikian pelajaran Alkitab dan renungan pada hari ini, sampai jumpa pada tulisan berikutnya. Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati. Haleluyah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun