Mohon tunggu...
Theodorus Tjatradiningrat
Theodorus Tjatradiningrat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Saya seorang yang suka membaca, menonton film (sendiri atau bersama keluarga) dan ngopi bareng teman-teman di kala senggang. Saya senang bergaul dengan semua orang dari berbagai kalangan karena saya dapat belajar banyak hal dari mereka.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pentakosta adalah Hari Roh Kudus Mereformasi (Bagian I)

26 Mei 2023   21:33 Diperbarui: 27 Mei 2023   19:20 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Roh Kudus turun atas Para Rasul. Sumber: Mirifica News / mirifica.net

Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya (Kisah Para Rasul 2:1-4)

Kompasianer yang terkasih, hari raya Pentakosta (teks Ibrani Shavuot) adalah hari raya pengucapan syukur bagi umat Israel atas hasil panen gandum. Pesta itu dirayakan tujuh minggu setelah hari raya Paskah. Paskah adalah hari raya untuk memperingati hari pembebasan bangsa Israel oleh TUHAN dari tanah Mesir. Inilah Pentakosta dan Paskah di Perjanjian Lama.

Sedangkan Paskah di Perjanjian Baru adalah peristiwa pembebasan umat manusia dari dosa dan maut melalui kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Pentakosta dalam Kisah Para Rasul 2:1-4 ini berbicara tentang pencurahan Roh Kudus setelah lima puluh hari kematian, kebangkitan dan kenaikan Tuhan Yesus ke sorga.

Jadi meskipun pencurahan Roh Kudus terjadi pada hari Pentakosta Israel, namun berbeda dengan Pentakosta yang dialami murid-murid Kristus. Pada hari Pentakosta di sini telah terjadi perubahan esensi yaitu berakhirnya Pentakosta Perjanjian Lama dan dimulainya Pentakosta Perjanjian Baru oleh para murid Kristus. Roh Kudus mereformasi makna Pentakosta itu.

Pentakosta Perjanjian Lama untuk merayakan berkat Tuhan atas lahan yang menghasilkan panen gandum. Pentakosta Perjanjian Baru untuk merayakan kasih karunia Allah atas turunnya Roh Kudus dan memenuhi orang percaya dengan memberikan karunia untuk melayani dan memenangkan jiwa melalui pemberitaan Injil.

Pentakosta Perjanjian Lama menurut Ulangan 16:9-12, intinya adalah bersyukur atas berkat Tuhan sehingga umat mendapat panen gandum yang melimpah. Kemudian mereka membawa persembahan kepada Tuhan dan bersukaria di Rumah Tuhan bersama-sama dengan semua orang di sana. Intinya, Pentakosta untuk mengingatkan bahwa bangsa Israel pernah menjadi budak di Mesir.

Pentakosta Perjanjian Baru merupakan hari Roh Kudus mereformasi ketika para murid mengalami kepenuhan Roh itu (ayat 4). Perhatikan di ayat 2, para murid mendengar dan merasakan kehadiran Roh Kudus seperti tiupan angin keras. Kemudian di ayat 3, mereka melihat manifestasi Roh Kudus berupa lidah-lidah api yang bertebaran dan mereka mengalami sendiri pemenuhan Roh.

Ternyata, kedatangan Roh Kudus di kamar loteng itu didengar juga oleh orang banyak yaitu orang-orang Yahudi yang datang dari seluruh dunia (ayat 5-6). Hal pertama dari reformasi Roh Kudus adalah para murid yang telah dipenuhi oleh Roh itu berkata-kata dalam bahasa-bahasa yang dipahami oleh orang-orang Yahudi dari seluruh dunia itu (ayat 7-11), yaitu tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah (ayat 11-12).

Hal kedua dari reformasi Roh Kudus adalah para murid mempunyai cara hidup yang berbeda daripada orang Yahudi pada umumnya. Pribadi mereka berubah, mereka menjadi kompak dan solid seperti yang diajarkan oleh para rasul Kristus. Dampaknya terlihat dengan disukainya mereka oleh semua orang sehingga terjadi penambahan jiwa-jiwa yang percaya kepada Kristus (ayat 42-47). Dengan demikian, jemaat mula-mula bertumbuh dan berbuah.

Bagaimana dengan kita, para pengikut Kristus yang telah dipenuhi dengan Roh Kudus dan yang setiap tahun memperingati hari Pentakosta: sudahkah kita dipahami oleh sesama manusia dengan komunikasi yang baik secara verbal maupun non verbal? Sudahkah hidup kita menjadi berkat bagi sesama manusia sehingga Kristus semakin dipermuliakan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun