Nyanyian ziarah. Orang-orang yang percaya kepada TUHAN adalah seperti gunung Sion yang tidak goyang, yang tetap untuk selama-lamanya. Yerusalem, gunung-gunung sekelilingnya; demikianlah TUHAN sekeliling umat-Nya, dari sekarang sampai selama-lamanya. Tongkat kerajaan orang fasik tidak akan tinggal tetap di atas tanah yang diundikan kepada orang-orang benar, supaya orang-orang benar tidak mengulurkan tangannya kepada kejahatan. Lakukanlah kebaikan, ya TUHAN, kepada orang-orang baik dan kepada orang-orang yang tulus hati; tetapi orang-orang yang menyimpang ke jalan yang berbelit-belit, kiranya TUHAN mengenyahkan mereka bersama-sama orang-orang yang melakukan kejahatan. Damai sejahtera atas Israel! (Mazmur 125)
Kompasianer yang terkasih, terjemahan yang lebih baik untuk ayat 1-2 adalah: "Barangsiapa yang percaya dan bersandar kepada TUHAN, dia akan seperti gunung Sion yang tidak goyah untuk selama-lamanya. Sebagaimana gunung-gunung mengelilingi kota Yerusalem, demikianlah TUHAN mengelilingi orang yang dimiliki-Nya, dari sekarang sampai selama-lamanya."
Sion atau Yerusalem adalah gambaran dari umat, dan gunung-gunung di sekelilingnya adalah gambaran TUHAN, Allah yang mengasihi dan melindungi umat-Nya dari ancaman mara bahaya. Mara bahaya itu berupa bangsa yang berkuasa yang hendak menyerbu dan menduduki Yerusalem. Lalu apa dampaknya jika Yerusalem diduduki bangsa lain?
Dampaknya jika bangsa asing yang tidak mengenal TUHAN, Allah yang benar, ialah umat Israel bisa terseret ke dalam kefasikan dan kejahatan yang menyimpangkan jalan mereka sehingga mereka bisa kena penghukuman TUHAN, Allah yang adil itu. Dan itu terbukti ketika Israel, termasuk Yehuda, meninggalkan TUHAN, mereka terbuang ke Asyur dan ke Babel.
Tetapi pemazmur menjamin, bahwa umat TUHAN akan dilindungi dari ancaman tersebut. Jaminan perlindungan dan kebaikan TUHAN ditujukan kepada orang-orang yang dikategorikan oleh pemazmur, yaitu: orang-orang yang percaya kepada TUHAN (ayat 1), orang-orang benar (ayat 3), orang-orang baik (ayat 4), dan orang-orang yang tulus hati (ayat 4).
Akhirnya, mazmur ini ditutup dengan sebuah ucapan berkat: "Damai sejahtera atas Israel!" Damai sejahtera atau shalom dalam teks Ibraninya menunjuk pada peace with God, especially in covenant relation. Jelas, bahwa damai sejahtera yang dianugerahkan merupakan bagian dari perjanjian (covenant) TUHAN dengan Abraham, Ishak, dan Yakub, nenek moyang Israel.
Perjanjian dari teks Ibrani berit, yang menunjuk pada perjanjian di zaman kuno yaitu seorang raja besar mengikat perjanjian dengan raja kecil yang ditaklukkannya dengan jaminan perlindungan dan kesejahteraan dari raja besar dengan syarat raja kecil harus tunduk sepenuhnya. Demikian dengan Israel, si raja kecil yang mendapatkan berkat shalom semata-mata karena perjanjian TUHAN, Sang Raja Besar, yang berlaku untuk selama-lamanya.
Bagi umat Kristen Perjanjian Baru, perjanjian Allah dengan Abraham yaitu berkat shalom telah digenapi di dalam Yesus Kristus yang telah bangkit dari kematian (Roma 4:16-25). "Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus." (Roma 5:1)
Demikian pelajaran Alkitab pada hari ini, sampai jumpa pada tulisan berikutnya. Tuhan Yesus memberkati Kompasianer sekalian. Haleluyah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H