Mohon tunggu...
Theo Manthovani
Theo Manthovani Mohon Tunggu... -

Penulis amatir yang mencoba kiprahnya dalam dunia penulisan artikel yang penuh intrik dengan sesirih kapurnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kontroversi Genetik Turunan Adam

2 Agustus 2013   13:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:42 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penelitian terbaru yang diterbitkan jurnal Science tanggal 1 Agustus menyatakan bahwa semua pria dapat menelusuri moyangnya sampai ke seorang pria yang hidup dalam waktu sekitar 135 ribu tahun yang lalu, dan bersilangan dengan masa hidup nenek moyang wanita, walaupun mungkin tidak saling mengenal maupun hidup berdekatan. Manusia modern dipercaya bermigrasi dari Afrika pada 60-200 ribu tahun yang lalu, dan ibu semua wanita berasal dari Afrika Timur.  Dengan variasi kromosom X dan Y, maka dapat ditentukan bahwa semua pria yang memiliki kromosom Y pastilah dapat ditelusuri balik sampai ke seorang pria yang menjadi moyang seluruh pria di bumi sekarang ini.  Lalu keberadaan mitokondria yang sebelumnya merupakan mikroba mandiri dan akhirnya berasimilasi dengan makhluk hidup menjadi sumber energi yang diturunkan melalui sel telur, menjelaskan bahwa hanya wanita yang menurunkan itu ke anak-anaknya.  DNA mitokondria dapat menjadi petunjuk untuk menelusuri keturunan sampai ke nenek moyang wanita pertama. [caption id="attachment_257889" align="alignnone" width="460" caption="mitokondria"][/caption] Carlos Bustamante, seorang ahli genetik dari Universitas Stanford di California menyatakan bahwa kromosom pria menjadi menggembung dengan DNA yang terduplikasi dan bertumpuk sehingga memilah fragmen DNA dari rangkaian gen menyulitkan analisa.  Untuk mendapatkan petunjuk yang lebih mudah ditelaah, tim Bustamante memproses rangkaian pada 69 pria yang berasal dari 7 populasi global, dari San Bushmen di Afrika sampai Yakut di Siberia.  Dengan mengasumsikan kadar laju mutasi berdasarkan kejadian arkeologi seperti migrasi manusia melalui selat Bering, kesimpulan yang didapat adalah para pria memiliki satu kakek moyang di Afrika pada waktu sekitar 125-156 ribu tahun yang lalu.  Dari penelitian yang sama ditemukan juga bahwa mitokondria pada pria, seperti juga sampel pada 24 wanita, menunjukkan bahwa semua wanita di bumi dapat ditelusuri balik ke seorang wanita yang dijuluki mitochondrial Eve, hidup sekitar 99-148 ribu tahun lalu, hampir bersamaan waktunya dengan periode kakek moyang pria itu. [caption id="attachment_257890" align="alignnone" width="300" caption="kromosom x"]

13754242531583401545
13754242531583401545
[/caption] Penelitian ini menjadi polemik karena penelitian terpisah di jurnal Science terbitan yang sama menemukan bahwa pria memiliki moyang yang sama sekitar 180-200 ribu tahun yang lalu.  Bahkan dalam sebuah penelitian yang mendetil di American Journal of Human Genetics di bulan Maret, Michael Hammer dan tim peneliti genetik evolusionernya di Universitas Arizona menunjukkan bahwa beberapa pria di Afrika memiliki kromosom berbeda yang unik dan dapat ditelusuri balik ke pria yang umurnya lebih tua lagi, sekitar 237-581 ribu tahun lalu. Mengapa hasil keduanya bisa berbeda mungkin dikarenakan oleh sampel DNA yang digunakan, tim Bustamante dan Hammer mengambil sampel dari kelompok berbeda yang pada akhirnya mengarahkan hasil dengan perkiraan waktu yang berbeda pula.  Ini sebenarnya menunjukkan betapa banyaknya variasi genetik yang sudah terjadi, dan menambah kerumitan variabel yang perlu diperhatikan dalam penelitian.  Lab Bustamante meneruskan penelitiannya dengan rangkaian kromosom Y dari hampir 2000 pria, diharapkan dari penelitian lanjutan ini dapat ditemukan secara tepat lokasi hidup manusia prasejarah itu di Afrika. Tentunya perlu disadari dulu bahwa sebutan moyang para pria dan wanita ini bukanlah hanya satu orang dari tiap kelamin, tapi sejumlah manusia yang bisa mencapai ribuan orang yang hidup pada saat itu, yang memiliki keturunan tak terputus sampai saat ini.  Semisal seorang wanita hanya memiliki anak laki-laki, maka DNA mitokondria-nya akan berhenti disitu, dan anaknya hanya akan menurunkan seperempat DNA-nya. Sumber: livescience

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun