Mohon tunggu...
Theodora Aurellia
Theodora Aurellia Mohon Tunggu... Lainnya - UPN "Veteran" Yogyakarta

Saya suka film Forrest Gump dan saya suka mendengarkan instrumental saat sedang belajar.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Operasi Pasar Terbuka: Menjaga Neraca Berjalan di Era Pemulihan Ekonomi

11 Desember 2024   22:11 Diperbarui: 11 Desember 2024   22:11 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: oleh Kevin Schwarz dari Pixabay

Ekspor dan impor Indonesia pada Juni 2021 mencatatkan rekor tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan penelitian Prayoga, Ryansyah, dan Jannah (2022) yang dikutip oleh Andrianti et al. (2022), ekspor Indonesia mencapai 18,55 miliar dolar AS, sedangkan impor mencapai 17,23 miliar dolar AS. Ini adalah pencapaian luar biasa sejak Agustus 2011 untuk ekspor, dan Oktober 2018 untuk impor.

Peningkatan ini tentu bukan kebetulan. Salah satu faktor kuncinya adalah fluktuasi harga komoditas global yang mendorong lonjakan ekspor. Indonesia bahkan mencatat surplus perdagangan selama 14 bulan berturut-turut sejak Mei 2020, dengan angka surplus 1,32 miliar dolar AS pada Juni 2021.

Tapi, apakah ini cukup untuk menjamin kestabilan ekonomi? Di sinilah Operasi Pasar Terbuka (OPT) dari Bank Indonesia berperan besar. Melalui OPT, Bank Indonesia memastikan biaya impor tetap terkendali dan fluktuasi nilai tukar tidak sampai memengaruhi daya saing ekspor. Dengan kebijakan ini, Indonesia berhasil memanfaatkan momentum dan menciptakan surplus perdagangan.

Operasi Pasar Terbuka: Apa dan Mengapa Penting?
Bagi yang belum terlalu familiar, OPT adalah salah satu kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Sederhananya, OPT berfungsi untuk mengontrol jumlah uang yang beredar di masyarakat serta menyesuaikan tingkat suku bunga. Tujuannya? Stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, dan kestabilan nilai tukar.

OPT ini punya dampak langsung pada neraca berjalan, bagian dari neraca pembayaran yang mencatat semua transaksi internasional---mulai dari ekspor, impor, hingga transfer pembayaran. Dengan menjaga stabilitas neraca berjalan, OPT membantu Indonesia menghadapi ketidakpastian ekonomi global yang bisa muncul kapan saja.

Tantangan Ekonomi di Era Pascapandemi
Namun, perjalanan ekonomi Indonesia pascapandemi tentu tidak sepenuhnya mulus. Pandemi COVID-19 membawa dampak besar, khususnya dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Banyak aktivitas ekonomi yang terhenti, dan pemulihan membutuhkan waktu.

Ke depan, ada beberapa tantangan yang perlu diwaspadai. Misalnya, potensi munculnya virus baru yang bisa kembali menghambat aktivitas masyarakat. Belum lagi ketidakstabilan pasar keuangan yang dapat membuat aliran modal tersendat, serta perubahan kebijakan global yang bisa memengaruhi investasi dan perdagangan internasional.

Hal-hal seperti ini perlu menjadi perhatian serius. Jika tidak ditangani dengan baik, neraca berjalan yang stabil bisa saja kembali terguncang.

Diversifikasi Ekonomi: Langkah Penting ke Depan
Selain kebijakan OPT, pemerintah juga perlu memikirkan diversifikasi ekonomi. Selama ini, Indonesia masih sangat bergantung pada sektor sumber daya alam seperti minyak, gas, dan mineral. Padahal, sumber daya ini suatu saat akan habis.

Indonesia sebenarnya punya potensi besar di sektor lain, seperti pariwisata. Dengan keberagaman geografis, budaya, hingga kuliner, sektor ini bisa menjadi andalan baru. Namun, dibutuhkan strategi yang jelas---tidak hanya sekadar memberikan subsidi kepada pemerintah daerah, tetapi juga memastikan ada pengawasan, pelatihan, dan pendampingan yang berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun