Mohon tunggu...
Grace Paramesti
Grace Paramesti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi

Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Festival Lumpur Korea Selatan di Musim Panas

11 November 2020   14:37 Diperbarui: 11 November 2020   14:43 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Korea Selatan menjadi salah satu negara yang dikenal oleh banyak orang. Tidak hanya dikenal karena boyband dan girlbandnya yang mendunia saja, namun juga dikenal karena budayanya. Misalnya pakaian khas Korea Selatan Hanbok yang menjadi daya tarik dan salah satu identitas budaya Korea Selatan.  Selain pakaian, Korea Selatan juga memiliki festival lumpur yang bernama Boryeong Mud. Festival ini dimulai ketika musim panas sekitar bulan Juli dan belangsung selama kurang lebih dua minggu. Festival ini berlokasi di pantai Daecheon kota Boryeong, itulah mengapa festival ini diberi nama Boryeong Mud Festival. Boryeong festival ini pertama kali diadakan pada tahun 1998 untuk memperkenalkan produk skincare yang menggunakan bahan dasar lumpur. 

Dalam festival ini pengunjung bisa menemukan pijat lumpur, gulat lumpur, dan juga bermain lumpur di kolam lumpur dan masih banyak lagi kegiatanyang bisa dilaksanakan disana. Lumpur yang ada disana diyakini memiliki khasiat yang bagus untuk kulit, karena lumpur di kota Boryeong mengandung banyak mineral. Tiket masuk dibandrol dengan harga 9,000 hingga 14,000 won. Festival ini menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan sehingga mampu meningkatkan  perekonomian di daerah tersebut.  Festival ini bisa diikuti oleh siapa saja tanpa memandang bamgsa, bahasa, dan usia dengan tujuan bahwa semua manusia memiliki derajat yang sama. 

Sumber: uncoverasia.com
Sumber: uncoverasia.com
Boryeong Mud Festival ini bisa masuk dalam kategori identitas komunal, karena festival ini merupakan salah satu identitas budaya yang dimiliki oleh Korea Selatan. Festival ini tidak dimiliki oleh negara lain sehingga bisa dibilang festival ini identik. Identitas budaya tersebut bisa dihasilkan dari adanya interaksi dalam organisasi atau budaya atau festival tersebut. Identitas budaya dari sebuah organisasi misalnya dari sebuah negara dapat dimanfaatkan untuk menjadi daya tarik bagi wisatawan dan menjadi pembeda negara tersebut dengan negara yang lain. 

Daftar Pustaka : 

Admin. 2019. Festival Musim Panas Korea Selatan, Festival Lumpur Boryeong. Diakses 10 November 2020 di https://www.visitkorea.or.id/article/festival-musim-panas-internasional-korea-festival-lumpur-boryeong-01

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun