Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Meneliti itu Seru, tapi Tidak Selalu Mudah

8 Desember 2024   17:09 Diperbarui: 9 Desember 2024   13:10 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sudut pantai Ohoidertawun (Foto : Theodolfi)

Perjalanan menjadi seorang peneliti, adalah perjalanan penuh warna. Ada suka, namun tak selalu mudah. Dua kali Saya terlibat dalam riset nasional, Studi kualitas air minum rumah tangga atau SKAM-RT dan Riset Vektora. 

Pada SKAM-RT, Saya diberi peran sebagai penanggung jawab teknis untuk empat kabupaten di NTT, dan pada Riset Vektora, Saya diberi tanggungjawab sebagai ketua tim untuk Kabupaten Maluku Tenggara.  

Tentu saja, keduanya memiliki kisah yang berbeda, karena riset SKAM-RT dilakukan pada masa pandemi covid dengan protokoler yang berbeda dari kondisi normal. Namun, keduanya butuh perhatian dan tanggungjawab yang sama.  Kali ini, Saya ingin berbagi cerita tentang Riset Vektora.

Riset yang menjadi tanggungjawab Kementerian Kesehatan RI ini, fokus pada vektor (nyamuk) dan binatang pembawa penyakit atau reservoar seperti kelelawar dan tikus, yang dilakukan di seluruh Indonesia secara bertahap.

Jauh dari keluarga untuk beberapa waktu

Mengikuti riset ini, melalui beberapa tahapan seleksi dan persyaratan tertentu, termasuk kesediaan untuk berada di lapangan selama kurun waktu tertentu. 

Pengalaman terlibat dalam riset nasional ini, praktis membuat jauh dari keluarga. Selama dua bulan, terpisah dari keluarga.  Waktu sebulan lamanya dihabiskan untuk mengikuti kegiatan menjadi pelatih  dan melatih enumerator, dan satu bulan sisanya 'terjun' langsung di lapangan. 

Meskipun ada fasilitas telepon genggam, namun ketika berada di tengah hutan atau titik yang jauh dari pemukiman, sinyal timbul tenggelam bak gelombang laut di Kei Kecil. Sebaliknya, ketika sinyal tumpah ruah, justru ponsel kehabisan daya karena tidak ada listrik!

Satu-satunya sumber listrik yang ada berasal dari mesin genset yang harus dihemat pemakaiannya untuk alat-alat laboratorium lapangan seperti mikroskop dan sentrifuse. 

Ada tanggung jawab yang besar di pundak

Menjadi ketua tim vektor untuk riset berskala nasional ini  tidaklah mudah. Ada tanggungjawab besar yang harus dipikul. Terutama untuk memastikan bahwa semua data yang dikumpulkan telah valid sebelum dikirimkan ke pusat. Juga harus bisa membuat keputusan yang tepat,  untuk setiap persoalan yang muncul di lokasi penelitian, termasuk menentukan siapa harus mengerjakan apa. 

Perjalanan berpindah ke titik berikutnya di Kei Kecil, Maluku Tenggara (Foto : Dokpri)
Perjalanan berpindah ke titik berikutnya di Kei Kecil, Maluku Tenggara (Foto : Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun