Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Vasektomi, Dari Reproduksi hingga Kesehatan Mental Perempuan

25 September 2024   05:00 Diperbarui: 30 September 2024   23:13 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari sisi perempuan, faktor kenyamanan serta kemandirian untuk melakukan kontrol penuh terhadap alat kontrasepsi yang dipilihnya, memberi andil dalam keputusan untuk tidak memilih penggunaan kontrasepsi vasektomi pada laki-laki.

Dari stigma hingga edukasi

Meskipun vasektomi adalah pilihan pribadi yang wajar, masyarakat terkadang masih memandang hal ini dengan stigma atau prasangka tertentu.

Selain stigma, mitos tentang vasektomi yang beredar di masyarakat, menjadi penghalang vasektomi pada laki-laki terutama pada masyarakat konservatif.

Akibatnya, ada keengganan untuk memilih vasektomi karena tabu atau informasi yang keliru.

Mitos yang beredar di masyarakat seperti vasektomi menyebabkan laki-laki kehilangan kejantanannya yang berdampak pada kehidupan sexualnya, adalah hal yang tidak benar. 

Nyatanya, produksi hormon testoteron dan kemampuan sexual laki-laki tidak terpengaruh.

Mitos lainnya seperti vasektomi adalah kastrasi (atau kebiri) adalah salah besar, toh tidak sampai mengangkat testis. 

Demikian halnya dengan adanya anggapan bahwa vasektomi dapat menyebabkan kanker prostat, belum dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah.

Minimnya edukasi serta miskonsepsi tentang vasektomi menyebabkan ketakutan atau keraguan terhadap penggunaan kontrasepsi jenis ini. Juga kembali kepada peran perempuan dalam pengambilan keputusan.

Bagi keluarga yang memegang prinsip bahwa laki-laki adalah sebagai pemimpin dan pengambil keputusan, tentu ini menjadi problema tersendiri.

Edukasi tentang kontrasepsi apapun termasuk vasektomi, menjadi sangat krusial, tak lain agar dapat membuat keputusan yang bijak dalam pemilihan kontrasepsi, tidak hanya bagi perempuan, tapi juga bagi laki-laki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun