Di SMANKO, Abimelekh tetap  bersekolah layaknya sekolah pada umumnya. Saat itu  jurusan yang dipilihnya adalah IPA. Namun demikian bersama teman-teman lainnya, mereka ditempa secara ekstra.Â
"Mental dan fisik kami dilatih untuk untuk dapat bersaing di ajang nasional maupun internasional, hingga kami selesai mengikuti pendidikan di SMA" demikian Abimelekh memberi penjelasan.
Rupanya kerja keras dan  tempaan yang didapatnya selama tiga tahun tidaklah sia-sia.  Tahun 2022, Abimelekh menyabet juara 2 taekwondo pada Pekan Olahraga NTT.Â
Pada tahun yang sama dia juga meraih juara 3 pada kejuaraan KEJATI Cup I RI-RDTL atau Timor Leste. Abimelekh mengulang posisi yang sama pada kejuaraan yang sama pada tahun 2024 Â untuk meraih KEJATI Cup II RI-RDTL.
Saat ini, selain  sebagai mahasiswa Prodi Farmasi Poltekkes Kupang, Abimelekh yang memiliki cita-cita sebagai seorang apoteker, juga berusaha mengatur waktu untuk tetap berlatih taekwondo dua kali dalam seminggu.Â
Sebagai salah satu atlet titipan selama berada di Kupang, Abimelekh  bergabung dengan Dojang Naikolan Taekwondo Center/NTC dibawah asuhan pelatih Roy Van Diron.Â
Hobby menulis
Mari kita tengok salah satu penerima beasiswa lainnya, dari Prodi D3 Kebidanan. Namanya Bergita Ema. Bergita lahir di Ebak, FLores Timur, 15 Juni 2002.Â
Ayahnya, Yosep Suban Kelen dan Ibunya, Agnes Jawa Lion adalah support system terbaik bagi Bergita yang selalu mendorong sang anak untuk meraih cita-citanya.Â
Bergita sendiri yang memiliki cita-cita sebagai seorang bidan yang siap memberikan pelayanan terbaik  untuk kesehatan ibu dan anak.Â
Bergita juga memiliki prestasi tersendiri. Pernah mendapatkan medali perak dalam lomba sains nasional yang diselenggarakan secara daring, dirinya juga berpretasi dalam lomba debat bahasa Indonesia dan juga dalam bidang olahraga volly.Â