Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Melindungi Sumber Air, Melindungi Keluarga dari Penyakit

22 September 2024   22:05 Diperbarui: 23 September 2024   09:07 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memanfaatkan air yang telah diolah untuk kebutuhan menyiram tanaman (Foto : Pexels)

Perjalanan Saya ke Pulau Sumba beberapa waktu lalu mengantarkan Saya pada sebuah lokasi yang sangat indah. Bentangan rumput hijau di batas sawah dengan warna setengah menguning menjadikannya sangat indah untuk dipandang.

Di sisi bagian barat, aliran sungai kecil nan jernih membentuk ceruk kecil yang mengarah ke laut di depannya. Pohon kelapa dan dinding batu di bagian timur menambah semarak ekosistem di sana. 

Ada yang menarik perhatian Saya di sana. Sekelompok anak-anak berusia lima atau enam tahun bermain di antara tumpukan batu yang disusun mengelilingi sumber air. Ternyata ada mata air di sana. Beberapa perempuan dewasa sedang mencuci pakaian dan peralatan makan di sana.

Mata air dengan debit yang cukup besar itu ternyata dimanfaatkan oleh beberapa keluarga yang ada di perkampungan sekitar untuk memasak, mencuci atau untuk kebutuhan lainnya. 

Sayangnya, mata air tersebut dalam kondisi terbuka dan terlihat cukup banyak sampah plastik di sekitarnya, seperti bungkus sabun, botol plastik dan lain sebagainya.

Akses air minum yang aman masih rendah

Kebutuhan akan akses air minum yang layak masih menjadi prioritas utama, sekaligus masih menjadi persoalan di negara ini. RPJMN 2020-2024 menargetkan 90% rumah tangga di Indonesia memiliki akses terhadap air minum yang layak. 

Baca juga: Nak, Ini Aku Ibumu

Hasil Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAM-RT) tahun 2020 menunjukkan bahwa rumah tangga dengan akses air minum layak telah melampaui target yang ditetapkan, lebih dari 90,72%.

Tangkapan layar tingkat air aman nasional tahun 2020 (Sumber : www.unicef.org)
Tangkapan layar tingkat air aman nasional tahun 2020 (Sumber : www.unicef.org)

Mengutip Nawasis.org, kategori air minum yang layak mengacu pada sumber air minum yang terlindung seperti ledeng atau perpipaan, keran umum, terminal air, penjual eceran, penampungan air hujan (PAH), mata air terlindungi, sumur terlindung, dan sumur bor/sumur pompa dan durasi akses kurang dari 30 menit.

Sebaliknya, untuk tingkat keamanan air masih sangat rendah, hanya 11,8% . Artinya masih ada sekitar 88% rumah tangga di Indonesia yang mengkonsumsi air yang tidak memenuhi persyaratan secara fisik (bau, warna dan rasa), persyaratan bakteriologis maupun persyaratan kimia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun