Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Emang Boleh, Tenun NTT Jadi Fesyen Lebaran?

19 Maret 2024   03:00 Diperbarui: 19 Maret 2024   13:29 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dapat tantangan menulis fesyen lebaran dari pakar Oktavia Wijaya, membuat saya memutar otak: kira-kira apa yang menarik yang dapat disuguhkan di sini?

Lebaran, sebentar lagi menjelang. Momentum penuh berkah bakal disambut dengan kegembiraan. Ketika menu berbuka dan sahur telah dihidangkan, tentu terbersit juga tentang baju yang akan dikenakan nanti di hari raya.

Sebagai seorang ibu, Anda dan juga saya tentu merasakan sulitnya mengatur keuangan saat harus berjibaku dengan melonjaknya harga beras dan lonjakan harga lainnya di pasar. 

Akibatnya, daftar baju baru sering timbul tenggelam dalam daftar pengeluaran untuk hari raya nanti. Mau beli baju baru, kok sayang duitnya, mending dipakai buat mudik atau suguhan hidangan bergizi bagi keluarga. 

Mau pakai baju lebaran tahun lalu, kok ya rasanya gimana gitu. Wajib, tetap harus tampil modis dan cantik, ya kan?

Modifikasi tenun NTT dengan bahan lurik (Foto : Pinterest/Tais)
Modifikasi tenun NTT dengan bahan lurik (Foto : Pinterest/Tais)

Mengapa tidak mencoba membongkar kembali bahan tradisional atau bahan lawas lainnya?

Yeps, jangan terburu-buru berkecil hati karena dana terbatas untuk membeli baju baru. Coba bongkar kembali baju lama Anda di lemari. Banyak yang bisa dipadupadankan atau dibongkar pasang kembali.

Bahan tradisional seperti batik, bisa dipadu padan dengan bahan tenunan. Atau dipermanis dengan penambahan belt kekinian. 

Selendang tenun Boti yang dipadu padan dengan batik (Foto : Pinterest/Sophia Doeka)
Selendang tenun Boti yang dipadu padan dengan batik (Foto : Pinterest/Sophia Doeka)

Bicara soal tenunan, NTT sendiri kaya akan aneka ragam dan motif kain tenun. Berbeda antara setiap kabupaten, dan memiliki kisah tersendiri yang tercetak dalam setiap motifnya (Baca di sini). 

Karena warnanya yang kaya, tenun NTT sering digunakan dalam fesyen kekinian. Memberi kesan mewah dan elegan pada penampilan seseorang. 

Tenun NTT bisa dijadikan apa?

Kain tenun NTT biasanya tersedia dalam berbagai model dan ukuran. Sarung, selendang lebar dan selendang ukuran sedang dan kecil. Layaknya di daerah lain, sarung umumnya dipakai sebagai bawahan, dengan atasan kebaya, tradisional atau kebaya modern.

Selendang lebar atau yang berukuran kecil, bisa dimanfaatkan untuk baju khaftan atau tunik. Anda bisa melengkapinya dengan celana pallazo yang senada atau rok midi yang stylish. 

Selendang kecil yang dimiliki, ditempel sana-sini di atas bahan polos, sudah cukup membuat tampilan Anda jadi fresh look dan jadi berbeda. Tidak ada yang bakal mengira itu adalah baju lama Anda. 

Model tunik dari selendang Sumba (Foto : Pinterest/Tais)
Model tunik dari selendang Sumba (Foto : Pinterest/Tais)

Agar terlihat lebih muda dan tetap bergaya, tenun NTT bisa dijadikan outer. Lengkapi manisnya tampilan ini dengan kain lilit atau celana kulot dan memakai sneakers. 

Berkreasi dengan batik

Siapa bilang tenunan NTT hanya bisa dipadankan dengan bahan polos saja?

Sebenarnya tenunan NTT, meskipun coraknya cukup ramai, tetap saja bisa dipadankan dengan bahan bercorak lainnya. Batik misalnya.

Paduan batik dan tenun Ende (Dokpri)
Paduan batik dan tenun Ende (Dokpri)

Padanan bahan dan corak yang berbeda justru menjadi daya pikat yang kuat dalam tampilan Anda. Intinya, berani tabrak corak. Maka banyak mata akan berpaling pada Anda. 

Jangan abaikan kekuatan kebaya. Kebaya selalu punya tempat di hati, dan tak akan lekang oleh waktu. Penggunaan kebaya dalam dunia fesyen saat ini kembali bersinar.

Tidak hanya kebaya tradisional, kebaya modern bisa menjadi alternatif untuk tetap tampil prima nanti. Paduan kebaya modern, dengan sarung atau celana pallazo ditambah obi belt batik atau tenun, sudah cukup membuat tampilan Anda jadi lebih sempurna.

Kebaya modern, tenun Rote dan obi belt batik (Dokpri)
Kebaya modern, tenun Rote dan obi belt batik (Dokpri)

Tambahkan aksesoris yang sesuai

Menggunakan tenun NTT, belumlah lengkap rasanya bila tidak menggunakan aksesoris pemanis. Karena tenun NTT sudah cantik dan banyak coraknya, maka asesoris yang digunakan pun harus memperhatikan unsur estetiknya. 

Gunakan asesoris yang tidak terlalu ramai motifnya, supaya kecantikan yang dipancarkan dari setiap tenunan, tidak kalah oleh motif asesoris yang dipakai. 

Penggunaan anting yang besar sangat tergantung situasi, bila Anda menggunakan hijab, perlu dipertimbangkan kembali.

Demikian halnya dengan penggunaan asesoris lain seperti kalung ataupun gelang.

Nah... yuk, bongkar-bongkar dulu isi lemarinya. 

Kupang, 19 Maret 2024

Ragu Theodolfi, untuk Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun