Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tegarlah Berdiri

18 Januari 2024   12:15 Diperbarui: 18 Januari 2024   12:35 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku melangkahkan kakiku di sela ilalang   merunduk
di antara  matahari sore  bulan Januari yang membara
menunggu angin bergegas  dalam hening yang kerap berisik
menghembuskan rindu dalam diam yang  dititipkan semesta 


Seperti ilalang yang merunduk pada tanah
demikian aku ingin menambatkanmu dalam  hatiku
atau seperti daun yang setia menunggu datangnya  embun pagi
meski kadang datangnya sering tak pasti

Lalu ketika kau pergi meninggalkanku
membawa semua harap dan rindu yang baru kubangun
ada luka menganga yang tak lagi sanggup menutup
meski sudah kucoba dengan menghapus kenangan yang tersisa

Ketika lukaku tak lagi mengering
aku sungguh ingin berlalu dari hadapanmu
meninggalkan semua kisah pedih tanpa sutradara
hanya ada aku dan kamu sebagai pelakonnya

Kupang, 18 Januari 2024

Ragu Theodolfi, untuk Kompasiana

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun