Pidato menurut KBBI adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak. Wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak. Jadi Pidato itu merupakan penyampaian pikiran dari orator kepada khalayak ramai.
Di dalam pidato sangat mementingkan adanya retorika, pemilihan diksi, dan bahasa nonverbal (gerak tubuh). Retorika sendiri merupakan cara pemakaian bahasa sebagai seni yang didasarkan pada suatu pengetahuan atau metode yang teratur atau baik dalam mempengaruhi khalayak.
Tujuan pidato sendiri merupakan sarana penyampaian pesan baik dalam komunikasi politik, sosial dan ekonomi kepada para khalayak untuk mempengaruhi dan menanamkan opini dari sang orator atau pesan.
Bung Karno merupakan seorang orator handal, beliau mampu mempengaruhi khalayak banyak dengan pidatonya . Banyak pidato dari bung Karno yang terkenal dan membakar semangat para pendengarnya, seperti salah satu pidatonya “Ganyang Malaysia”. Berikut merupakan kutipan dari pidato tersebut.
"Kerahkan pasukan ke Kalimantan hajar cecunguk Malayan itu!
Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu”
Di dalam pidato tersebut bung Karno menggunakan jenis retorika demonstratif sesuai dengan jenis-jenis retorika menurut Aristoteles. Dengan jelas bung Karno menjatuhkan dan menyebut Malaysia sebagai “Cecunguk” dan juga“Keparat”.
Pemilihan-pemilihan diksi kata dari bung Karno juga bisa membakar semangat dan mempengaruhi khalayak yang mendengarnya, seperti hal-nya saat bung Karno memilih kata “pukul dan sikat” bukan kata hajar atau habisi pada kalimat “Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu”.
Sedangkan gerakan-gerakan tubuh dari bung Karno seperti pada saat beliau mengucapkan kalimat “Kerahkan pasukan ke Kalimantan hajar cecunguk Malayan Itu” dengan menunjukan telunjuk tangan kanan-nya ke depan bisa mempengaruhi dan membakar semangat khalayak yang mendengarkannya.
Sumber :