diciptakan alam pria dan wanita dua makhluk jaya asuhan dewata ditakdirkan bahwa pria berkuasa adapun wanita lemah lembut manja wanita dijajah pria sejak dulu dijadikan perhlasan sangkar madu namun adakala prla tak berdaya t’kuk lutut di sudut kerling wanita
Bisa jadi Anda ingat sepotong lagu lama itu. Lagu itu saya kutip di awal note ini, karena satu kejadian yang diceritakan seorang teman tentang temannya. Katakan saja namanya Lena, perempuan muda yang energik dan manis. Dia pegawai salah satu perusahaan swasta. Dulu, dia punya seorang teman dekat, anggap saja namanya Lenon. Kedekatan mereka dibumbui asmara hingga tempat tidur.
Entah mengapa, kemudian mereka berpisah. Lenon menikahi gadis lain yang jadi pilihannya. Tapi rupanya fenomena dunia sempit berlaku atas mereka. Sebab kemudian kantor di mana Lena bekerja, di situ pula Lenon ikut mengais rejeki. Dunia sempit itu juga yang rupanya menutup pikiran jernih mereka. Seperti cerita Lena pada temanku, hubungan mereka tetap terjalin.
Singkat cerita, suatu saat ada sebuah kejadian yang memaksa mereka berada dalam situasi dimana Lenon sangat membenci Lena. Hingga barang-barang juga uang pemberian Lenon pada Lena dimintanya kembali. Lena bingung, harus bagaimana, sementara Lenon terus meneror dengan sms dan telpon. Apalagi Lenon mengancam akan membuka semua aib Lena, termasuk bahwa mereka pernah seranjang.
Lena kemudian sadar, dia sudah terlalu jauh melangkah. Kini dengan sisa-sisa semangat yang dia punya, dia kumpulkan kembali barang pemberian Lenon. Dia siap menerima konsekuensi dari nama buruk yang bakal dia terima, manakala kawan-kawan satu kantor bisa saja mengucilkannya. Bahkan dia juga siap mengaku pada Sisca, istri Lenon, tentang jalan salah yang sudah dia lakukan. Semua barang pemberian Lenon termasuk uang yang sementara masih dia kumpulkan, siap dia kembalikan.
“Saya akan datangi Sisca, menyerahkan kembali barang-barang itu, mengakui kesalahan saya, dan mengakhiri semuanya,” Begitu katanya. Walaupun dia sadar, selama ini Lenon sangat merahasiakan semuanya dari Sisca. Dia berharap dengan begitu Lenon tidak lagi berlaku kasar dan menerornya.
~~~~~~~~~~
Entah tepat atau tidak mengaitkan kisah itu dengan lagu Sabda Alam di awal tulisan ini. Tapi itulah yang saya rasakannya demikian... semoga saya salah. :)
Untukmu Lena, kau bukan gadis pertama yang seperti itu. Tapi jarang ada yang mau mengakhirinya seperti tekadmu. Inilah masa pembalikan hidup, tokh tak ada yang sempurna di dunia ini, tapi ada jalan untuk sebuah pertobatan. Tuhan mengasihimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H