Mohon tunggu...
Wahyu Adindah
Wahyu Adindah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya seorang mahasiswa universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Guratan Tinta Mengerakkan Bangsa

21 Agustus 2023   21:07 Diperbarui: 21 Agustus 2023   21:12 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inhttps://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2022/08/26/krl-beroperasi-sampai-jam-berapa-cek-jadwal-krl-di-sini_169.png?w=1200put sumber ga

Pemerataan Transportasi Umum Berbasis Rel di Indonesia untuk Mengurangi Polusi Serta Kemacetan

menurut Pandangan saya pemerataan transportasi umum berbasis rel  harus dilakukan di Indonesia mengapa? Karena Salah satu Keunggulan menggunakan kereta api adalah jangkauan pelayanan dengan kapasitas angkut besar, penggunaan energi berdampak efisiensi harga, tepat waktu karena menggunakan jalur tersendiri, polusi kecil, kecepatan dapat divariasikan dan aksesbilitas baik Banyak faktor yang memengaruhi mengapa harus adanya pemerataan transportasi umum berbasis rel di Indonesia seperti kemacetan yang sangat besar karena menumpuknya jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas jalan tersebut. dengan menumpuknya kendaraan juga bisa menyebabkan emisi gas yang berlebih yang bisa menjadi  penyebab global warming dan memicu perubahan iklim. Konsekuensinya adalah menimbulkan anomali cuaca atau cuaca ekstrem, meningkatnya suhu bumi, mencairnya es di kutub, meningkatnya permukaan laut, serta meningkatkan risiko kebakaran hutan dan hujan lebat

Kendaraan bermotor adalah sumber utama polusi udara di perkotaan, apalagi saat ini kendaraan motor sangat mudah untuk didapatkan dengan hanya membayar down payment sebesar 500 ribu masyarakat dengan mudah bisa mendapatkan motor ini juga menjadi salah satu faktor menumpuknya jumlah kendaraan di jalan  berkontribusi pada kualitas udara yang buruk dan berdampak pada kesehatan manusia. Dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan mendorong penggunaan transportasi umum berbasis rel, dampak negatif terhadap lingkungan dapat dikurangi secara signifikan. Namun, perlu diakui bahwa perpindahan ke transportasi umum juga memerlukan pemeliharaan yang efektif dan ramah lingkungan agar manfaat lingkungan yang diinginkan dapat tercapai sepenuhnya.

Dalam hal ini kita juga perlu menjaga sikap netral dalam mempertimbangkan manfaat dan tantangan dari implementasi sistem transportasi berbasis rel sangat penting. Pemahaman yang obyektif dan berimbang tentang dampak positif dan negatif dari langkah ini diperlukan untuk mengambil langkah yang bijak menuju perbaikan mobilitas dan lingkungan. salah satu alasan kuat yang mendukung pemerataan transportasi umum berbasis rel adalah  memiliki sistem transportasi umum yang efisien dan terintegrasi berbasis rel, masyarakat memiliki alternatif yang lebih baik daripada kendaraan pribadi. Meskipun mungkin ada penyesuaian dalam kebiasaan mobilitas individu, namun pemerataan transportasi umum berbasis rel berpotensi mengurangi kemacetan yang merugikan.

Kendati demikian, dalam mengimplementasikan pemerataan transportasi umum berbasis rel, ada sejumlah tantangan yang harus diatasi. Pertama-tama, masalah pembiayaan menjadi salah satu hal utama yang perlu diperhatikan. Pembangunan sistem transportasi berbasis rel memerlukan

investasi besar, termasuk dalam pembangunan infrastruktur, perolehan lahan, dan operasional. Kerjasama yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat diperlukan untuk memastikan pendanaan yang berkelanjutan.

Selanjutnya adalah fasilitas transportasi umum sebenarnya banyak sekali transportasi umum yang telah dibuat oleh pemerintah Indonesia dari zaman presiden pertama kita tapi mengapa kebanyakan masyarakat enggan untuk menaiki transportasi umum yaitu adalah fasilitasnya yang kurang memadai seperti stasiun nya yang jorok banyaknya pengemis tak lebih pun di dalam kereta juga maraknya pencopet dan pengamen maka dari itu pemerintah juga harus memberikan layanan yang baik kepada masyarakat agar masyarakat mau untuk menaiki transportasi umum sebagai transportasi sehari-hari namun perlu kita akui bahwa langkah ini bukan tanpa tantangan. Dengan mempertimbangkan semua aspek dengan netralitas, termasuk manfaat dan risiko yang mungkin terjadi, Indonesia dapat memilih jalur yang cerdas menuju mobilitas yang lebih baik dan lingkungan yang lebih bersih. Dalam hal ini, peran netralitas adalah kunci untuk mengambil keputusan yang tepat bagi masa depan yang lebih berkelanjutan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun