Mohon tunggu...
Santiaji Wijayakusumah
Santiaji Wijayakusumah Mohon Tunggu... -

Let's share yours !!!!e I Just wanna walk through the shirath al mustaqim savely.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Garuda di Kakimu!

30 Desember 2010   17:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:11 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Drama piala AFF usai sudah, menyisakan perasaan campur aduk. Bagi saya peristiwa ini adalah hadiah dari Tuhan berupa hikmah yang banyak. Seolah semua dibeberkan didalamnya secara jelas.

Tidak ada yang spesial dalam piala AFF, kita sudah berkali2 masuk final (walaupun belum ditakdirkan jadi juara). Tapi AFF kali ini harus membuat kita lebih sadar bahwa :

1.  Sistem Herarki Para Pejabat adalah Monarki

Sudah menjadi rahasia umum bahwa para pemimpin di negara kita seperti raja, dia punya kekuasaan dan dia dapat upeti (namanya bisa apa saja : hadiah, jatah,  tanda terima kasih dsb). Anehnya budaya yang sudah mengakar selama puluhan tahun dan secara non formal terlegitimasi, saat ini menjadi alat politik untuk mencap lawan politiknya sebagai KORUPTOR. Maling teriak maling. ( http://news.okezone.com/read/2010/12/30/337/408642/mengendus-aroma-korupsi-tiket-piala-aff  )

Jika ingin menjadi pemimpin atau melanggengkan kursi kepemimpinannya harus "sungkem" sama pemimpin yang punya kekuasaan lebih tinggi ( http://bola.kompas.com/read/2010/12/20/09385738/Lagi..Nurdin.Cium.Tangan.SBY )

2.  Budaya "Nebeng"

Banci Tampil, itulah istilah anak muda sekarang untuk mendeskripsikan seseorang yang ingin selalu mendapat perhatian dari orang lain dengan hobinya yang selalu tampil ke muka publik.

Kita lihat, belum apa-apa para banci tampil sudah "nebeng" popularitas tim nas dengan mengadakan kegiatan dadakan yang merusak mental para pemain timnas.  ( http://suar.okezone.com/read/2010/12/27/59/407613/ceremony-pssi-berujung-petaka ). Padahal disisi lain rakyat kecil yang jadi korban di "cuekin" ( http://www.mediaindonesia.com/read/2010/12/30/191730/265/114/Berjibaku-Rebut-Bola-Keadilan-Lapindo )

3.  Budaya Pasrah dan Saling Tuding

Binatang yang paling diminati di Indonesia adalah kambing hitam. Yang memerintahkan siapa, yang masuk penjara siapa. Kalau sudah seperti ini kata-kata terbijak yang keluar dari mulut adalah "Pasrah saja, kita serahkan semua sama yang di atas (cicak apa tokek nih maksudnya ?)".  ( http://www.detiksport.com/read/2010/02/05/171914/1294031/76/tak-didukung-pemerintah-pssi-pasrah )

4. Hobi Bermain Kata-Kata (pembodohan orang bodoh)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun