Kemelut rindu mengiring relung hati yang dirundung sepi. Kesunyian menyapa menghantarkan gejolak rasa menggebu. Pelana cinta mendera bathin selaksa pilu. Hilang, sirna tiada rasa tersisa.
Kekasih tercinta tak lagi bersuara. Hanya diam termenung dalam kegelisahan yang teramat dalam. Kutitipkan sedikit harapan kepada angin malam untuk menyampaikan rasa tergelora. Disertai do'a, berharap seluruh isi alam meng-aminkan kebaikan hati seorang hamba-Nya.
Mungkinkah aku terpedaya oleh cinta? Entahlah! Hanya hati yang mungkin bisa menjawab kegundahan jiwa. Keteguhan asmara seakan terjaga dari penyesalan diri. Terhampar keindahan yang terpancar darimu sang pujaan hati.
Untaian kata maaf terlontar dari bibir yang terkadang khilaf menyinggung hati. Apa artinya hidupku tanpa dirimu? Sendiri, tanpa sesuatu yang pasti. Kembalikanlah senyummu yang seakan memudar bagai tetesan tinta tersiram air. Ijinkan aku memperbaiki diri menjadi pribadi yang mampu menjaga hati.
By: Ickroom LestArie
Pati, 18/05/2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H