Mohon tunggu...
Renggo Warsito
Renggo Warsito Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Asian Games 2018 Menembus 10 Besar

19 Oktober 2015   18:02 Diperbarui: 19 Oktober 2015   18:55 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bertindak sebagai tuan rumah Asian Games XVIII, Indonesia memasang target bercokol di 10 besar. Jurus ampuh sudah disiapkan. Akankah Indonesia Raya terus berkumandang di Bumi Pertiwi ?

---

 [caption caption="Infografis Cabang Olah Raga Peraih Emas Dalam Asian Games (1951-2014)"][/caption]

Berkah tersembunyi (blessing in disguise). Mungkin kata ini tepat untuk mewakili ditunjuknya Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games XVIII tahun 2018 setelah Vietnam mengundurkan diri karena alasan keterbatasan dana. Ini berarti untuk kedua kalinya, Bumi Pertiwi menjadi penyelenggara pesta olahraga terbesar kedua dunia setelah Olimpiade. Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi tuan rumah pada Asian Games IV tahun 1962 di Jakarta. Kali ini, dua kota ditunjuk menjadi tuan rumah bersama yaitu Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan.

Terpilihnya Indonesia sebagai penyelenggara Asian Games XVIII itu dikonfirmasi langsung oleh Presiden Olympic Council of Asia atau Dewan Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah. Presiden OCA menilai Indonesia merupakan negara paling serius untuk menjadi tuan rumah perhelatan olahraga multicabang tersebut.

Bagi Indonesia, kepercayaan yang diberikan OCA itu tentu merupakan kebanggaan tersendiri. Apalagi di tengah upaya untuk mereformasi sistem olahraga yang dinilai banyak kalangan sudah semakin kehilangan taji. Indikasinya jelas, prestasi di Asian Games dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, dalam event Asian Games terakhir di Incheon Korea Selatan, kontingen Indonesia hanya menempati urutan 17 dari 45 peserta. Ini tentu tidak lepas dari buruknya sistem pembinaan olahraga.

Terkuaknya praktik korupsi di tubuh Kementerian Pemuda dan Olahraga periode pemerintahan lalu membuka mata publik betapa bobroknya birokrasi olahraga di Tanah Air. Bagaimana mungkin berharap prestasi tinggi jika tidak ada pembinaan olahraga yang terarah dan akuntabel?

Oleh karena itu, Asian Games 2018 dapat dijadikan titik balik (turning point) prestasi olahraga Indonesia. Jika pada 1962 mampu menempati posisi runner up, mungkinkah kini bisa melampui atau minimal menyamainya ? Mungkin target menjadi nomor wahid terkesan utopis melihat peta kekuatan yang ada. Negara-negara Asia Timur seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan masih menjadi momok yang menakutkan di bidang olahraga. Bahkan, Tiongkok bukan saja raja Asia, tetapi menjadi penantang serius Amerika Serikat negara yang selama ini merajai Olimpiade.

Lalu, apa target Indonesia yang realistis saat bertindak sebagai tuan rumah?. Pemerintah, dalam hal ini Kemenpora menargetkan bisa menembus 10 besar. Menpora berharap seluruh pemangku kepentingan seperti kementerian dan lembaga negara, Untuk itu, Menpora meminta Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), pemda, swasta, dan masyarakat mendukung Program Indonesia Emas sebagai program Kemenpora.

Selain itu, Kemenpora memerlukan peran dan dukungan lembaga kementerian lain beserta DPR terutama Komisi X. Menpora juga mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah sebagai pembina awal atlet-atlet nasional. Sesuai dengan UU No.3/2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, pemerintah kabupaten dan kota memang diamanatkan untuk membina cabang olahraga potensi daerah sebagai cabang unggulan bertaraf nasional dan internasional.

Setelah sukses sebagai runner up pada Asian Games IV, pencapaian terbaik adalah pada Asian Games IX tahun 1982 dengan bercokol di posisi 6. Setelah itu posisi kontingen Indonesia terus melorot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun