[caption caption="Keterangan: Plesiran dibiayai Lippo Group"][/caption]
[caption caption="Keterangan: Rizal Ramli dkk bersama James Riady dkk sedang liburan atas biaya Lippo Group"][/caption]5.) Rizal Ramli terbiasa menyogok media massa untuk menuliskan, menyiarkan pendapatnya. Tercatat Rakyat Merdeka Online (RMOL), Aktual, Inilah, Rimanews, Harian Terbit dan media spin seperti NBC Indonesia, Teropong Senayan dll. sebagai media yang bekerjasama di bawah tangan dengan kubu Rizal.Â
Tindakan yang tidak terpuji ini telah menciderai independensi pers. Sebaliknya Rizal menyerang media massa yang dikenal taat azas etika pers. Di berbagai forum Rizal menyerang Kompas dan Tempo telah berpihak pada kelompok ekonomi neoliberal. Tuduhan serius yang semestinya bisa dibawa ke Dewan Pers untuk diadili. Rizal lupa memobilisasi opini pribadi dan kelompok adalah ciri khas politisi dan pengamat. Sampai-sampai jauh sebelum diangkat sebagai Menko, Rizal aktif pasang iklan di Facebook agar artikel yang memuji-muji gagasannya tersebar luas.
[caption caption="Keterangan: Rizal Ramli pasang iklan di Facebook menggurui Jokowi agar pantas dijadikan menteri. "][/caption]Di sisi lain Rizal Ramli menggunakan media sosial untuk melakukan serangan terbuka pada menteri maupun Wakil Presiden yang berseberangan dengan pendapatnya. Apakah pantas seorang menteri membolisasi media massa dan media sosial untuk merendahkan kewibawaan kolega di pemerintahan.
[caption caption="Keterangan: Hulubalang Rizal, Adhie Massardi diperintahkan menyerang Wapres Jusuf Kalla"][/caption]Â
[caption caption="Keterangan: Arrikel Rizal menyerang kolega di kabinet, seakan tak ada ruang dialog di Rapat Terbatas Kabinet."][/caption]Â
[caption caption="Keterangan: Menyerang Freeport agar didekati. Jurus memukul untuk merangkul. "][/caption]Tidak cukupkah forum Rapat Terbatas Sidang Kabinet, rapat koordinasi menteri. Sebegitu ngototnya agar kemauannya dituruti hingga menghalalkan segala cara yang melanggar azas kepatutan dan tata krama pemerintahan. Motif bisnis dan politik lebih kental sebagai jawaban atas tingkah laku Rizal, ketimbang motif sebagai negarawan dan birokrat yang menyelesaikan persoalan bangsa. Tindakan Rizal Ramli yang lebih senang adu mulut di media massa terbukti memberi umpan pada pembenci pemerintah. Rizal adalah duri dalam daging pemerintah. Gagasan yang diusung tentang nasionalisme, anti neolib adalah modus untuk menutupi tujuan sejatinya yakni berbisnis dan berpolitik.Â
Semoga Presiden Jokowi membaca tulisan ini.Â
Lihat Politik Selengkapnya