Mohon tunggu...
Renggo Warsito
Renggo Warsito Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Jelang Kongres KOI, Ini Peta Perebutan Ketua Umum

28 Oktober 2015   00:39 Diperbarui: 28 Oktober 2015   01:13 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik yang terjadi di dalam tubuh organisasi pembina keolahragaan nasional di Indonesia pada saat sekarang ini mau tidak mau pasti berpengaruh terhadap persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Hal itu disayangkan oleh tokoh senior pembinaan olahraga nasional Agum Gumelar, mantan Ketua Umum KONI-KOI pusat periode 2003-2007, kepada wartawan di rumahnya di daerah Jakarta Selatan, Selasa (13/10).

"Saya prihatin dengan kondisi ini, tapi masih ada waktu hingga 31 Oktober untuk menyelesaikan perbedaan ini dan menyukseskan kongres. Kesuksesan kongres KOI akan berhubungan dengan kesuksesan Asian Games, jadi hilangkanlah ego masing-masing dan rasa benci," kata Agum.

Agum Gumelar memaklumi bahwa kebanyakan konflik yang terjadi lebih karena persoalan suka dan tidak suka. Bagi Agum Gumelar yang penting adalah kinerja dan prestasi. Pihak-pihak yang tidak menyukai kepemimpinan Ketua Umum KOI pada saat ini umumnya hanya bersikap "asal bukan Rita" yang menurut Agum Gumelar justru tidak demokratis bahkan mencederai sportifitas.

"Sebenarnya awal munculnya konflik ini karena dalam rapat anggota istimewa di Peninsula ada keiningan untuk mengubah AD/ART agar kesembilan cabang olahraga bisa menjadi anggota KOI, tetapi kenapa justru terjadi pertikaian?" lanjut Agum.

Agum memahami bahwa dinamika dunia olahraga di Indonesia memang tradisinya memang sarat dengan nuansa politik. Tetapi bagi Agum yang penting adalah persiapan bagi pelaksanaan Asian Games 2018. Sebagai salah seorang yang dipercaya melobi Dewan Olimpiade Asia (OCA) untuk membawa Asian Games ke 18 ke Indonesia, Agum bahwa keadaan sudah sangat mendesak untuk memprioritaskan kesuksesan penyelenggaraan Asian Games.

"Saya tidak bisa membayangkan jika kongres nanti akan gagal. Itu artinya jalan menuju Asian Games bisa terjal. Yang terburuk, kepercayaan dunia luar terhadap Indonesia bisa menurun, termasuk OCA, yang akan mempertimbangkan kembali penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games," papar Agum.

Sisa waktu kurang dari tiga tahun untuk menyelengggarakan Asian Games 2018 Seharusnya tidak diganggu dengan konflik organisasai yang dapat membuat proses persiapan terhambat. Belum lagi ada sejumlah pekerjaan fisik seperti renovasi sarana dan prasasrana olahraga yang harus segera dilakukan

"Indonesia mendapatkan kepercayaan menjadi tuan rumah Asian games juga berkat kepercayaan IOC dan OCA terhadap Rita (Ketua Umum KOI). jadi ketua KOI yang akan datang harus bisa menjaga hubungan dengan IOC dan OCA. Namun, kesuksesan Asian Games bukanlah kesukesan perorangan melainkan kesuksesan Indonesia," pungkas Jenderal purnawirawan itu kepada wartawan.

Kemampuan komunikasi dan lobi internasional adalah syarat bagi Ketua KOI yang akan datang. Kemampuan melakukan negosiasi adalah syarat mutlak untuk mempermudah cabang olahraga Indonesia bisa tampil multieven dalam Asian Games 2018. Hal itu yang menjadi dasar pasal 90.1 AD/ART KOI mengharuskan calon ketua minimal mempunya pengalaman lima tahun di organisasi olahraga internasional dan nasional.

Jangan karena Ambisi

Ditemui di tempat terpisah, Wakil ketua V bidang pertandingan dan kompetisi pengurus besar Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia, Hanny Surkatty menyebutkan konflik di tubuh KOI menunjukkan adanya ambisi pihak tertentu, hal itu yang menyebabkan terjadinya perpercahan hingga sekarang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun