Mohon tunggu...
Nocky Sakti
Nocky Sakti Mohon Tunggu... -

Penulis adalah Owner dari Pelangi Group yang memiliki 5 cabang usaha seperti travel, privat, training, refill dan Yayasan sosial

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tak Perlu Repot Cari Pembunuh Bayaran..!!!

20 Desember 2009   14:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:51 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Seminggu sudah terlewati dan BOOM...!!! kasus bunuh diri menyeruak. Media sempat geger ketika mendengar Ice Juniar, seorang gadis berusia 24 tahun nekat terjun di Grand Mal Indonesia dari lantai 5. Belum tuntas kasus tersebut, kurang lebih 3 hari yang lalu terdengar kabar Yani, seorang pembantu rumah tangga nekat lompat dari lantai 11 gedung apartemen Gading River View Tower 5. Sejam sebelumnya, Linda (26) juga terjun dari lantai 27 di salah satu apartemen harmoni.

Di tempat dimana saya tinggal, 2 hari ini juga saya mendengar sudah dua korban nekat bunuh diri dengan sengaja lompat melewati rel kereta api yang mengakibatkan jasadnya terpisah menjadi beberapa bagian. bahkan, di salah satu pintu rel di kawasan pasar minggu, sempat masih terlihat bekas tetesan darahnya di pos tempat dimana sang penjaga rel berjaga. Sementara di daerah tanjung barat, saya menyaksikan sendiri bagaimana kondisi korban yang sudah tidak berbentuk lagi.

Satu minggu sudah lima kejadian. ada apa ini ?? Jakarta memang ladang dimana orang mencari penghasilan. tetapi Jakarta juga tempat dimana banyak sudah orang yang stress dengan kehidupannya. Kerasnya persaingan memaksa setiap orang untuk berkompetisi berjuang untuk hidup. Tidak punya skill, dipastikan ia tersungkur. Dan orang-orang yang tersungkur inilah yang terjatuh dan nekat mengakhiri hidupnya sebelum sang malaikat pencabut nyawa datang menjemput. Inilah sebetulnya orang-orang yang dikatakan Dharmayati Utoyo Lubis, orang yang ingin segera bebas dari masalah, tetapi mereka tidak mampu (baca : menyerah dengan masalah mereka sendiri) keluar dari masalahnya.

Aneh, ya dulu begitu ramai peristiwa pembunuhan di media televisi.Sekarang, tanpa membunuh pun rasanya sudah banyak orang yang tidak perlu2x repot-repot mencari pembunuh bayaran. Ringkasnya, beri saja dia masalah, niscaya dia akan mengakhiri hidupnya sendiri. Betulkah tidak ??

Berpikir, itu kata kuncinya. Banyak orang yang sudah malas untuk berpikir. Sekarang zaman sudah serba instan. Manusia dilatik untuk berpikir praktis dan konsumtif. Tidak repot dan tinggal pakai. Itulah sebabnya mengapa ketika dihadapkan dengan masalah, kita tak lekas mampu untuk keluar, karena kita malas untuk berpikir. Banyak yang bicara pentingnya sabar, tapi tidak semua paham makna kesabaran itu adalah kemauan kita untuk terus berpikir.

Adalagi, stimulogi yang berbicara tentang Tuhan. Tuhan di atas segalanya. ya, itu benar tapi coba tunjukkan dimana Tuhan itu berada ketika masalah itu datang. Apakah Tuhan datang menjelma menjadi sosok wujud yang terlihat??? tidak kawan, ia tidak hadir lewat dunia nyata. Tapi ia hadir dari ketenangan kita dan ia hadir dari kerja kita untuk berpikir dan mencari apa masalahnya. Tuhan takkan datang jika kita tidak merubah diri kita sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun