Mohon tunggu...
Nocky Sakti
Nocky Sakti Mohon Tunggu... -

Penulis adalah Owner dari Pelangi Group yang memiliki 5 cabang usaha seperti travel, privat, training, refill dan Yayasan sosial

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pesan untuk AA Gym jelang Sidang Gugatan 19 April

5 April 2011   01:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:07 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aa, mustahil cinta dibagikan dengan porsi yang sama ketika mendua...awalnya memang kita merasa kita mampu..namun lama kelamaan pasti akan timbul kecenderungan...lihatlah teh ninih, aa...dia yang menjadikanmu dari sosok yang bukan siapa-siapa menjadi sosok ustadz yang luar biasa...dialah yang mengubah dirimu dari seorang pemarah menjadi penyabar...dialah juga yang menjadikan dirimu kokoh...sayangi dia, aa...dialah intan yang tak akan bisa tergantikan oleh siapapun...dialah jua yang paling tahu jika dirimu tak sebaik ketika engkau tampil di depan publik...aku, aku tidak tahu apa-apa tentangmu, aa...aku hanya melihat dan berkomentar dari apa yang terjadi....

Dia lemah tidak berarti dia melemahkan...karenanya, dirimu menangis tatkala ayat-ayatnya dibacakan olehnya..dirimu pernah berkata dalam suatu ceramah, tidak ada bacaan yang dibaca seindah cara membaca istriku.... Sumbangsihnya pula yang menjadikan dirimu menjadi contoh keluarga sakinah....aa, keindahan keluarga tidak bisa digantikan oleh apapun..kecantikan hari ni boleh jadi memukau..pesona keindahan tubuh dan lekuk seorang wanita mungkin membiusmu..namun, aku tak tahu...aku hanya tahu  klo aa tidak berpikir sepicik itu...

di televisi, dirimu pernah berkata, kalau kepopuleran meruntuhkan semangat keluarga..bahkan ketika seorang Ghaiza, anak buah perkawinanmu dengan Teh Ninih mengatakan bahwa aku seperti tidak punya ayah, engkau menangis...engkau menangis, aa...engkau tahu betapa dirimu telah meninggalkan keluarga sekian lama..hingga akhirnya melupakan dirimu di keluarga...engkau juga berkata, 'hari ini saya lebih senang karena bisa berbagi waktu dengan keluarga....karena kebahagiaan apapun tidak akan terasa ketika tidak menyentuh hingga ke keluarga...apakah kebahagiaan yang aa maksud adalah kebahagiaan dengan mengatakan talak pada istri yang dulu sangat engkau sayangi ??

aa, siapakah sebenarnya pendamping yang engkau pilih untuk mendampingimu di surga nanti? karena surga tidak mengizinkan seorang suami bersanding dengan dua istri...pilihanmu, aa..siapa?...apakah engkau akan memilih yang membantu membesarkanmu atau yang engkau pilih ketika engkau besar ? apakah dia adalah seorang rela hidup miskin berlama-lama sebelum akhirnya kaya ataukah seorang yang sudah terlahir sebagai orang kaya ?

aa, aku bukan pak ustadz, aku juga bukan seorang yang berilmu...aku hanya pernah mendengar sebuah pepatah kuno, bahwa dibalik seorang pria perkasa, terdapat wanita yang luar biasa....

aku tidak pernah tahu masalah apa yang menimpa keluargamu....dan aku pun tidak menjalani kehidupan atau bahkan mengawasimu..aku hanya berkata dengan hati, bahwa cinta terindah adalah cinta yang mampu saling menghargai....kalaupun istrimu yang dulu sering bertengkar, boleh jadi karena ia tidak mampu membohongi perasaannya sendiri...dia wanita, aa...sekali lagi dia wanita...yang lebih banyak berpikir dengan perasaan bukan dengan logika....

manusia yang bicara tentang emosi, maka akan diuji tingkat kemarahannya....manusia yang berkata tentang larangan, maka akan dites dengan banyak hal yang merangsang dia untuk mendekati larangan tersebut..demikian halnya pula, aa...manusia yang bicara tentang manajemen hati, pasti akan diuji dari bagaimana cara dia mengelola hati dari sebuah peristiwa yang membuatnya menjadi sosok yang paling lemah.......

Salam kesetiaan buat semua  pasangan yang merindukan kesetiaan.....dariku....si pembuat puisi kecil

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun