memulai hijrah untuk sebuah perubahan bukanlah hal mudah. Sesekali kita harus menghadapi tantangan yang boleh jadi tantangan itu lebih sulit dari yang kita bayangkan. hari ini anda berpijak pada satu ketetapan yang anda buat. Namun sadarkah anda bahwa ketetapan tersebut sebetulny ketetapan tersebut adalah pilihan anda sendiri. Berubah itu pilihan bagi orang-orang yang mau berubah. dan, hijrah untuk perubahan hanya bisa dilakukan oleh mereka yang bersungguh-sungguh untuk berubah.
Pertanyaannya, apakah semua orang mau berubah ? jawabannya iya, semua orang memiliki kemauan untuk berubah. Namun, yang berhasil diantara mereka adalah orang yang melakukan action, bukan orang yang sekedar menunggu datangnya karunia tuhan untuk suatu perubahan. Tuhan hanya mau menjawab doa ketika niat kita untuk berubah dibarengi dengan tindakan nyata. Tanpa realisasi dan aplikasi yang bisa diuji orang banyak, mustahil perubahan itu akan terjadi.
Banyak manusia atau mungkin sebagian diantara kita yang lebih senang melihat dan mengkritik seseorang untuk berubah ketimbang memperhatikan sudah berubahkah diri ini. Orang lain adalah cermin dari setiap perbuatan yang kita lakukan. Mereka tidak bertanggung jawab dengan perubahan pada diri kita. Jika kita menuntut perubahan pada orang lain terlebih dahulu sebelum diri kita, sama artinya dengan kita menggantungkan nasib diri kita di depan orang tersebut. Kita merasa diri kita lebih benar di atas tuhan karena kita mendahulukan Tuhan. padahal yang berhak menentukan kemana kita setelah perubahan adalah Tuhan, bukan orang lain.
Jadi kalau mau hijrah dari keburukan menuju kebaikan, berpindahlah. Putuskan untuk berhijrah selama memang hijrah tersebut bermanfaat untuk kebaikan anda. Hijrah tidak menanti orang yang setengah-setengah. Karena setengah-setengah sama artinya dengan mengharapkan hasil yang juga setengah-setengah. Hijrahlah total, maka kebaikan yang anda panen pun nantinya akan total.
Resiko dalam berhijrah menuju kebaikan pasti ada, namun itu bukan resiko. Itu adalah celah-celah kecil yang sepatutnya dijadikan sandaran untuk menaikkan derajat diri kita. Tidak ada istilah pengorbanan untuk kebaikan. karena apabila sesuatu yang kita lakukan justru malah meningkatkan nilai diri, berarti hal tersebut adalah benar. dan bukan jalan yang benar namanya jika tidak ada tantangan kehidupan. Hanya orang-orang yang berani menembus celah tersebutlah yang mampu berhijrah total menuju kebaikan.
Sulitkah? itu tergantung dari bagaimana cara pandang kita terhadap hijrah menuju kebaikan tersebut. Kebaikan akan terasa mudah apabila kita membiasakan diri hidup dalam lingkungan yang penuh dengan kebaikan. Kebaikan datang tanpa seleksi apabila kita mau membiasakan diri berbuat baik. Ada orang yang begitu sulit untuk berbuat kebaikan karena boleh jadi dia tidak terbiasa melakukan kebaikan tersebut. Baik boleh jadi adalah sesuatu yang baru bagi orang-orang yang sehari-harinya lebih sering berbuat buruk. Untuk orang -orang yang seperti ini, belajarlah memandang kebaikan sebagai cara mempertahankan diri untuk konsisten berada di jalanNya yang mulia. Tidak ada balasan yang lebih hebat yang bisa menandingi kebaikan Tuhan. Anda hidup karena Tuhan menghendaki anda untuk hidup. maka, berbuat baiklah.... Selamat Berhijrah Menuju Kebaikan...
Salam Sakti.......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H