Surabaya, 21 Desember 2024 -- Wonorejo, sebuah kawasan di Surabaya Timur yang terletak di kecamatan Rungkut, dikenal dengan kekayaan alamnya, terutama hutan mangrove seluas 871 hektar. Meskipun wilayah ini dikelilingi tambak dan rawa dengan air payau, masyarakat setempat menghadapi tantangan besar dalam memanfaatkan tambak tersebut untuk budidaya ikan tawar, seperti ikan lele, yang masih memiliki permintaan pasar yang tinggi.
Ikan lele, yang terkenal dengan rasa dagingnya yang gurih dan lezat, memang menjadi salah satu menu favorit masyarakat Indonesia. Ikan ini juga tergolong mudah dibudidayakan, namun meski demikian, sejumlah warga Wonorejo yang pernah mencoba beternak lele dengan kolam berbahan batu bata dan cor menghadapi kesulitan. Harga pakan yang tinggi tidak sebanding dengan hasil penjualan, yang menyebabkan banyak warga terpaksa menghentikan usaha budidaya mereka.
Selain itu, semakin bertambahnya jumlah penduduk dan terbatasnya lahan kosong di Desa Wonorejo membuat peluang untuk budidaya ikan lele semakin menipis. Menyikapi kondisi tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melalui Kelompok 09 (NR 04) berinisiatif untuk menghidupkan kembali usaha budidaya ikan lele melalui pendekatan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Kelompok 09 yang terdiri dari mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 ini melakukan program pemberian teknologi baru dalam budidaya ikan lele dengan memanfaatkan kolam terpal sebagai alternatif kolam budidaya. Penggunaan kolam terpal memiliki sejumlah keunggulan, antara lain:
- Dapat diterapkan di lahan terbatas: Kolam terpal memungkinkan masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah yang terbatas tanpa memerlukan lahan yang luas.
- Tidak beraroma tanah: Ikan lele yang dibudidayakan dalam kolam terpal tidak memiliki aroma tanah seperti ikan yang dibudidayakan di kolam tanah, sehingga rasa ikan menjadi lebih gurih.
- Hemat air: Kolam terpal menjaga agar air tetap terjaga di dalam kolam, mengurangi pemborosan air karena air tidak merembes ke tanah.
- Instalasi mudah dan murah: Dibandingkan dengan kolam berbahan batu bata atau beton yang memerlukan biaya tinggi dan waktu lama untuk pembangunan, kolam terpal lebih murah dan mudah dipasang.
Sebagai langkah awal, mahasiswa KKN UNTAG Surabaya membuat program berupa 4 unit kolam terpal, 400 bibit ikan lele, dan pakan ikan untuk empat warga terpilih di Desa Wonorejo Timur RW 07. Program ini dilaksanakan dengan harapan dapat membantu warga Desa Wonorejo Timur RW 07 menghidupkan kembali budidaya ikan lele yang sempat berkembang pesat di kawasan tersebut. Ibu Boini, salah satu penerima bantuan kolam terpal, bibit lele, dan pelet, menyampaikan rasa syukur dan antusiasmenya. "Dulu saya pernah mencoba beternak ikan lele, namun karena hasilnya tidak maksimal, saya akhirnya berhenti. Dengan adanya bantuan ini, saya merasa lebih semangat untuk mencoba lagi. Terlebih, kini sudah ada bibit lele dan pakan, jadi saya tidak perlu mulai dari awal. Saya berharap kali ini bisa berhasil dan menambah penghasilan keluarga," ujarnya dengan penuh harapan.Â
Bapak Proyono, perwakilan warga Desa Wonorejo Timur RW 07 yang menerima bantuan, menyambut baik program ini. "Kami sangat bersyukur dengan adanya bantuan kolam terpal, bibit lele, dan pakan ini. Dulu, banyak warga yang sempat berhenti budidaya ikan lele karena kesulitan biaya dan terbatasnya lahan. Dengan adanya inovasi kolam terpal ini, kami berharap usaha budidaya ikan lele bisa kembali berkembang dan menambah penghasilan keluarga," ujar Bapak Proyono.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini mendapat respons positif dari warga sekitar dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Wonorejo Timur RW 07, sekaligus memberikan peluang usaha baru melalui budidaya ikan lele. Mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 berharap bahwa dengan adanya program ini, masyarakat Desa Wonorejo khususnya RW 07 dapat kembali memanfaatkan potensi lahan terbatas yang ada di sekitar mereka untuk kegiatan budidaya yang bermanfaat secara ekonomi serta menjadi inspirasi bagi program pengabdian masyarakat lainnya di masa mendatang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H